A Latar Belakang. Pelumasan adalah komponen yang sangat pening pada kendaraan, terutama pada komponen mesin ang selalu bergerak, dengan adanya pelumasan maka akan sangat membantu proses pembakaran pada mesin, selain itu juga akan dapat menahan panas serta mencegah keausa pada komponen yang selalu bergesekan.
You’re Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Pemeriksaan komponen dilakukan dengan melepas unit propeller, yakni dengan melepas baut pengikat flange yoke ke differential dan melepaskan center bearing pada propeller 3 joint. Setelah propeller terlepas lakukan pemeriksaan 1. Kebengkokan poros propeller depan dan menggunakan V-blok dan dial tester indikator ukurlah run-out poros kebengkokan. Run-out max. = mm2. Keausan dan kekocakan bantalan spider. Putar spider dan pastikan bahwa tidak ada hambatan saat berputar. Periksa juga kebebasan aksial spider bearing oleh putaran yoke ketika tertahan poros dengan kuat. Kebebasan axial max. mm.3. Periksa clearance antara universal joint spider dan needle roller bearing4. Keausan dan kerusakan center support bearing Periksalah bahwa bearing dapat berputar dengan bebas tanpa hambatan namun tidak longgar/ goyang/ kocak.5. Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lakukan pengujian dengan memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur axial. Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan tetapi bisa bergerak maju-mundur dengan lancar.6. Pemeriksaan keausan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller metode yang sama dengan di atas lakukan pengecekan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller belakang7. Pemeriksaan karet bushing maupun penutup debu pada center pengamatan terhadap kondisi karet bushing maupun karet penutup debu pada center bearing.8. Pemeriksaan keseimbangan/ balance poros alat khusus roller instrument lakukan pengecekan ketidak seimbangan poros propeller. Bila ditemukan tidak seimbang un-balance maka lakukan balancing dengan memasang bobot pemberat tertentu. Setelah pemeriksaan dan penyebab kesalahan atau kerusakan ditemukan maka segera dilakukan perbaikan atau penggantian dengan pembongkaran. Pada saat sebelum melakukan pembongkaran poros propeller sebaiknya diberikan tanda pada bagian-bagian yang berpasangan gb. 23. Pemasangan poros propeller setelah dilakukan pembongkaran harus memperhatikan tanda-tanda yang telah dibuat atau dengan memperhatikan pola pemasangan poros propeller yang terdapat pada buku manual dari kendaraan tersebut Propeller shaft atau dikenal dengan istilah poros propeller ini digunakan pada kendaraan tipe FR Front Engine, Rear Drive, yang artinya adalah mesin berada di depan dan putaran mesin diteruskan untuk memutar roda yang bertipe FR ini umumnya adalah truk dan container. Sedangkan ada juga beberapa bus yang bertipe FR, tapi lebih banyak bus yang menggunakan sistem pemindah daya RR. Maksud dari RR adalah mesin di belakang dan tenaga putar mesin diteruskan ke roda belakang. Fungsi dari poros propeller adalah meneruskan putaran dari transmisi ke gardan poros roda belakang. Karena kondisi jalan yang tidak selalu rata, maka poros roda belakang akan bergerak naik dan turun oleh kerja dari suspensi di roda belakang tersebut. Dengan demikian poros propeller tidak hanya meneruskan putaran, tapi harus mampu mengikuti gerak dari poros roda belakang yang naik dan turun. Sebab bila poros propeller tidak bisa mengikuti gerak naik turun dari poros roda belakang, akibatnya poros propeller ini bisa patah atau bengkok. Selain itu penerusan putaran menjadi tidak poros propeller ini hanya terdiri atas 2 pemeriksaan yaitu pemeriksaan kebengkokkan dan pemeriksaan kondisi universal joint tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan peralatan v – blok dan dial indicator sebagai pengukur kebengkokkan poros propeller. Langkah pemeriksaannya adalah di bawah ini Letakan poros propeller pada v- blok seperti pada gambar. Lalu setting dial indicator untuk pengukuran dengan menekan bagian tengah dari poros propeller. Putar poros propeller secara perlahan hingga satu putaran, sambil membaca pergerakan jarum di dial indicator tersebut. Jika hasil pengukuran lebih dari 0,8 mm, maka poros propeller sudah terlalu bengkok dan harus diganti. Lakukan penarikan atau penekanan seperti pada gambar kea rah maju atau mundur dari universal joint di poros propeller. Lakukan hal ini sambil menahan poros propeller. Rasakan apakah terjadi gerakan pada universal joint yang menunjukkan bahwa sambungan dari universal joint kendor. Jika terasa bisa ada gerakkan antara universal joint dengan poros propeller, maka bearing pada universal joint sudah rusak. Perbaikannya adalah membongkar universal joint tersebut dan mengganti bearingnya. Pembongkaran universal joint ini membutuhkan peralatan khusus yang bernama tracker, sehingga pembongkaran tidak merusak atau membuat lecet pada bagain dari universal joint. Kerusakan pada poros propeller shaft akan dirasakan dengan getaran pada body mobil. Dan dampak paling buruknya adalah baut – baut sambungan dari poros propeller ke gardan bisa patah. Di jalan ibukota Jakarta pernah terjadi peristiwa sebuah truk terbakar, akibat adanya percikan api yang ditimbulkan karena poros propelernya patah dan terseret di jalan. Sebagaimana anda ketahui juga bahwa tangki bahan bakar truk sangat dekat dengan poros propeller. Memang kejadian ini sangat langka terjadi, tapi kerusakan poros propeller ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab keselamatan pengendara dan penumpang menjadi taruhannya. Propeller shaft poros propeller, atau terkadang disebut poros kopel, adalah salah satu komponen pada sistem transmisi. Komponen ini lebih banyak digunakan pada sistem transmisi mobil penggerak roda belakang atau mobil four wheel drive 4WD. Bentuknya mirip sebuah pipa panjang yang terbuat dari material baja. Lalu, apa fungsi propeller shaft dan bagaiaman prinsip yang bekerja untuk bagian yang satu ini? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasannya dalam poin-poin berikut ini. Mengenal propeller shaft/poros propeller Propeller shaft adalah salah satu komponen pada sistem transmisi yang berbentuk pipa panjang. Ia terbuat dari material baja sehingga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap gaya puntir. Propeller shaft sendiri memiliki bagian-bagian penyusun seperti rear universal joint, rear slip joint, balance weight, dan lain-lain. Bagian-bagian tersebut dirangkai menjadi suatu kesatuan agar cara kerja propeller shaft dapat optimal. Komponen satu ini dipasang pada rangka chassis dan sumbu roda belakang yang disangga suspensi roda belakang. Panjang propeller shaft berbeda-beda, menyesuaikan dengan ukuran kendaraan. Semakin besar dan panjang sebuah kendaraan, maka propeller shaft yang dipasang pun semakin panjang. Sebaliknya, semakin kecil dan pendek sebuah kendaraan, maka propeller shaft pun semakin pendek. Baca Juga 7 Alasan Toyota Sienta Cocok Jadi Mobil Keluarga Indonesia Komponen propeller shaft Dalam menjalankan fungsinya, bagian ini akan dibantu oleh berbagai komponen seperti berikut Slip yoke – komponen yang memiliki fungsi utama untuk menghubungkan proses output transmisi ke sambungan universal di bagian depan. Front universal joint – sambungan universal depan, berfungsi untuk mengikat slip yoke pada drive shaft atau poros penggerak. Drive shaft – poros penggerak yang memiliki fungsi untuk memindahkan tenaga putar dari front universal joint ke rear universal joint. Rear universal joint – sambungan universal belakang yang melenturkan sambungan penghubung poros penggerak ke yoke. Yoke – berguna dalam memegang rear universal joint dan menghubungkan poros propeller ke differential belakang. Baca juga 7 Fungsi Timing Chain dan Kelebihannya ​​​​​​​ Fungsi propeller shaft Sebelum membahas cara kerja propeller shaft, mari mengenal lebih dulu tentang fungsi poros propeller. Berikut beberapa fungsi utama propeller shaft pada sebuah mobil 1. Meneruskan putaran dari transmisi ke gardan Fungsi propeller shaft yang pertama adalah untuk meneruskan tenaga putar/putaran dari transmisi ke gardan, terutama saat mobil melintas di jalanan tidak rata. Dengan adanya universal joint, poros propeller dapat bergerak sesuai dengan permukaan jalan. Jadi, putaran transmisi menuju gardan pun tidak akan terganggu. 2. Memindahkan putaran dari transmisi ke gardan Selanjutnya, propeller shaft juga berfungsi untuk memindahkan putaran dari sistem transmisi ke gardan. Dengan propeller shaft, perpindahan ini dapat dilakukan tanpa adanya kejutan dan getaran. Anda pun bisa mengemudi dengan nyaman dan aman. Itulah kenapa propeller shaft harus selalu dalam kondisi baik. 3. Menyesuaikan perubahan jarak antara transmisi ke gardan Terakhir, propeller shaft bertugas menyesuaikan perubahan jarak antara sistem transmisi ke gardan. Saat mobil bergerak, jarak di antara sistem transmisi dengan gardan bisa berubah. Nah, agar putaran dari transmisi bisa tetap diteruskan, maka harus ada komponen yang dapat menyesuaikan kondisi tersebut. Propeller shaft adalah komponen yang dimaksud. Baca Juga Cara Membersihkan Kaca Lampu Mobil yang Buram ​​​​​​​ Cara kerja propeller shaft Sebenarnya, cara kerja propeller shaft cukup sederhana. Komponen ini bekerja dengan meneruskan putaran dari sistem transmisi menuju gardan poros axle roda belakang, tak peduli kondisi apa pun yang dilalui kendaraan, entah itu jalan bergelombang atau menanjak. Saat bekerja, propeller shaft bergerak memutar karena memang fungsinya untuk meneruskan putaran. Namun, selain gerak memutar, propeller shaft juga bergerak naik turun menyesuaikan kondisi permukaan jalan. Gerak naik turun ini disebabkan karena propeller shaft terhubung dengan poros roda belakang yang berkaitan dengan sistem suspensi. Nah, gerak naik turun tersebut kadang membuat panjang propeller shaft berubah. Agar perubahan tersebut tidak membahayakan, maka komponen ini dilengkapi dengan rear universal joint dan rear slip joint. Keduanya bertugas untuk menyesuaikan panjang serta posisi propeller shaft sesuai kebutuhan mobil. Baca Juga Cara Bayar Pajak STNK Online Terbaru Itulah pembahasan mengenai fungsi dan cara kerja propeller shaft. Bagi Anda pemilik mobil Toyota 4WD, pastikan komponen yang satu ini selalu dalam kondisi prima agar berkendara tetap aman dan nyaman. Lakukan service rutin di bengkel Auto2000 untuk menjaga agar propeller shaft tetap bekerja sebagaimana mestinya. Kunjungi Auto2000 Digiroom sekarang juga dan dapatkan berbagai Promo Dealer Mobil Toyota terbaru untuk berbagai jenis layanan purna jual Auto2000. ​​​​​​​ ProgramKeahlian : Teknik Mekanik Otomotif. Mata Pelajaran : Teori Kompetensi Kejuruan. Alokasi Waktu : 120 Menit. Jenis Soal : Pilihan Ganda. Jumlah Soal : 40 Soal. Petunjuk : 1. Isilah identitas Anda kedalam Lembar Jawaban Komputer (LJK) yang tersedia dengan menggunakan pensil 2B, sesuai petunjuk di Lembar Jawaban Komputer (LJK). 2. Propeller shaft poros propeller, atau terkadang disebut poros kopel, adalah salah satu komponen pada sistem transmisi. Komponen ini lebih banyak digunakan pada sistem transmisi mobil penggerak roda belakang atau mobil four wheel drive 4WD. Bentuknya mirip sebuah pipa panjang yang terbuat dari material baja. Lalu, apa fungsi propeller shaft dan bagaiaman prinsip yang bekerja untuk bagian yang satu ini? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasannya dalam poin-poin berikut Propeller Shaft/Poros PropellerPropeller shaft adalah salah satu komponen pada sistem transmisi yang berbentuk pipa panjang. Ia terbuat dari material baja sehingga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap gaya puntir. Propeller shaft sendiri memiliki bagian-bagian penyusun seperti rear universal joint, rear slip joint, balance weight, dan lain-lain. Bagian-bagian tersebut dirangkai menjadi suatu kesatuan agar cara kerja propeller shaft dapat satu ini dipasang pada rangka chassis dan sumbu roda belakang yang disangga suspensi roda belakang. Panjang propeller shaft berbeda-beda, menyesuaikan dengan ukuran kendaraan. Semakin besar dan panjang sebuah kendaraan, maka propeller shaft yang dipasang pun semakin panjang. Sebaliknya, semakin kecil dan pendek sebuah kendaraan, maka propeller shaft pun semakin Juga 7 Alasan Toyota Sienta Cocok Jadi Mobil Keluarga IndonesiaKomponen Propeller ShaftDalam menjalankan fungsinya, bagian ini akan dibantu oleh berbagai komponen seperti berikutSlip yoke – komponen yang memiliki fungsi utama untuk menghubungkan proses output transmisi ke sambungan universal di bagian depan. Front universal joint – sambungan universal depan, berfungsi untuk mengikat slip yoke pada drive shaft atau poros penggerak. Drive shaft – poros penggerak yang memiliki fungsi untuk memindahkan tenaga putar dari front universal joint ke rear universal joint. Rear universal joint – sambungan universal belakang yang melenturkan sambungan penghubung poros penggerak ke yoke. Yoke – berguna dalam memegang rear universal joint dan menghubungkan poros propeller ke differential juga 7 Fungsi Timing Chain dan KelebihannyaFungsi Propeller ShaftSebelum membahas cara kerja propeller shaft, mari mengenal lebih dulu tentang fungsi poros propeller. Berikut beberapa fungsi utama propeller shaft pada sebuah mobil1. Meneruskan putaran dari transmisi ke gardanFungsi propeller shaft yang pertama adalah untuk meneruskan tenaga putar/putaran dari transmisi ke gardan, terutama saat mobil melintas di jalanan tidak rata. Dengan adanya universal joint, poros propeller dapat bergerak sesuai dengan permukaan jalan. Jadi, putaran transmisi menuju gardan pun tidak akan Memindahkan putaran dari transmisi ke gardanSelanjutnya, propeller shaft juga berfungsi untuk memindahkan putaran dari sistem transmisi ke gardan. Dengan propeller shaft, perpindahan ini dapat dilakukan tanpa adanya kejutan dan getaran. Anda pun bisa mengemudi dengan nyaman dan aman. Itulah kenapa propeller shaft harus selalu dalam kondisi Menyesuaikan perubahan jarak antara transmisi ke gardanTerakhir, propeller shaft bertugas menyesuaikan perubahan jarak antara sistem transmisi ke gardan. Saat mobil bergerak, jarak di antara sistem transmisi dengan gardan bisa berubah. Nah, agar putaran dari transmisi bisa tetap diteruskan, maka harus ada komponen yang dapat menyesuaikan kondisi tersebut. Propeller shaft adalah komponen yang Juga Cara Membersihkan Kaca Lampu Mobil yang Buram​​​​​​​Cara Kerja Propeller ShaftSebenarnya, cara kerja propeller shaft cukup sederhana. Komponen ini bekerja dengan meneruskan putaran dari sistem transmisi menuju gardan poros axle roda belakang, tak peduli kondisi apa pun yang dilalui kendaraan, entah itu jalan bergelombang atau bekerja, propeller shaft bergerak memutar karena memang fungsinya untuk meneruskan putaran. Namun, selain gerak memutar, propeller shaft juga bergerak naik turun menyesuaikan kondisi permukaan jalan. Gerak naik turun ini disebabkan karena propeller shaft terhubung dengan poros roda belakang yang berkaitan dengan sistem gerak naik turun tersebut kadang membuat panjang propeller shaft berubah. Agar perubahan tersebut tidak membahayakan, maka komponen ini dilengkapi dengan rear universal joint dan rear slip joint. Keduanya bertugas untuk menyesuaikan panjang serta posisi propeller shaft sesuai kebutuhan Merawat Propeller Shaft dengan Benar1. Pastikan untuk membersihkan propeller shaft secara rutinAnda diharuskan untuk membersihkan propeller shaft apabila komponen tersebut sudah kotor. Hal ini dikarenakan letak propeller shaft berada di bawah kolong mobil, sehingga mudah sekali untuk terkena tanah, pasir, air, bahkan lumpur. Tentunya, saat musim hujan, Anda diharuskan untuk mengecek kebersihan propeller shaft dengan lebih dan keausan pada propeller shaft dapat terjadi karena adanya kotoran yang menempel di propeller shaft yang tidak dibersihkan. Sehingga, hal itu membuat komponen tersebut akan menjadi cepat rusak, meskipun usia pemakaiannya belum lama. Bagian yang berpeluang rusak karena adanya kotoran adalah batang poros propeller dan bearing yang ada di universal pastikan bahwa Anda membersihkan propeller shaft apabila terdapat kotoran yang menempel. Bersihkan hingga tidak ada kotoran yang Periksa Kebengkokan dan Keausan pada Propeller ShaftPropeller shaft yang bengkok maupun yang aus akan mengurangi kenyamanan Anda dalam berkendara. Hal ini dikarenakan propeller shaft yang rusak ditandai dengan munculnya getaran pada mobil, dan kemunculan suara berisik yang mengganggu konsentrasi Anda. Sehingga, disarankan untuk mengecek komponen propeller shaft setiap kelipatan komponen center bearing dan universal joint dari keoblakan, dan periksa pula apakah batang propeller shaft mengalami kebengkokan. Ganti komponen-komponen tersebut dengan yang baru apabila terbukti Periksa kekencangan baut yang terdapat pada propeller shaftMeskipun kekencangan baut sulit dilihat karena letaknya di bawah kolong mobil, namun hal ini penting untuk dilakukan. Propeller shaft berpeluang untuk mengalami hentakan secara tiba-tiba, sehingga baut pengikat propeller shaft akan menjadi pemeriksaan kekencangan baut harus dilakukan setiap kelipatan km. Baut yang diperiksa di sini adalah baut pengikat yoke bagian belakang dengan gardan, baut pengikat chassis dengan center bearing, dan baut pengikat output shaft dan yoke Berikan Pelumas pada Propeller ShaftPemberian pelumas merupakan hal yang wajar dilakukan oleh pengemudi untuk menjaga keawetan propeller shaft. Berikan pelumas setiap kelipatan km dengan chassis grease. Disarankan untuk menggunakan alat tembak pelumas atau grease gun agar pelumas dapat masuk ke dalam bearing dengan tepat. Bagian-bagian yang perlu diberi pelumas adalah center bearing, slip joint, dan universal Pastikan Anda berkendara dengan benarSelalu patuhi aturan lalu lintas, dan jangan menggas-gas mobil. Salah satu peraturan yang harus Anda perhatikan di sini adalah peraturan untuk tidak membawa barang-barang dengan melebihi batas yang sudah ditentukan. Membawa muatan yang berlebih dapat merusak propeller shaft mobil Anda. Selain itu, jangan pula menghentak-hentakkan mobil, dan selalu utamakan keselamatan Anda.​​​​​​​Baca Juga Cara Bayar Pajak STNK Online TerbaruItulah pembahasan mengenai fungsi, cara kerja, dan cara merawat propeller shaft. Bagi Anda pemilik mobil Toyota 4WD, pastikan komponen yang satu ini selalu dalam kondisi prima agar berkendara tetap aman dan nyaman. Lakukan service rutin di bengkel Auto2000 untuk menjaga agar propeller shaft tetap bekerja sebagaimana mestinya. Kunjungi Auto2000 Digiroom sekarang juga dan dapatkan berbagai Promo Dealer Mobil Toyota terbaru untuk berbagai jenis layanan purna jual Auto2000. ​​​​​​​Informasi dalam konten artikel ini dapat mengalami perubahan dan perbedaan, menyesuaikan dengan perkembangan, situasi, strategi bisnis, kemajuan teknologi dan kebijakan tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Allabout Healthy Education: Karya Tulis Ilmiah, Asuhan Kebidanan, Asuhan Keperawatan, Teori Kesehatan, Kumpulan Tips Kesehatan, Leaflet Kesehatan, Info Penyakit
Perawatan yang dilakukan pada propeller shaft adalah memberikan pelumasan dengan grease pada universal joint. Transmission body Sleeve joint yoke Yoke Tube Universal joint Flange 15 Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah suatu kerusakan atau untuk memastikan penyebab suatu keusakan. Pemeriksaan pencegahan atau perawatan dilaksanakan secara berkala dan rutin untuk memeriksa/ menjaga kondisi komponen dan kerjanya. Sedang pemeriksaan guna memastikan penyebab kerusakan harus dilakukan dengan betul-betul cermat dan perlu analisa kasus dan perlu pemeriksaan komponen dengan urutan yang cepat, tepat dan benar. Berikut dicontohkan, diagram analisa dan urutan pemeriksaan a Bunyi dari propeller shaft Gambar 13. Bagan alir diagnosis Pemeriksaan terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan kecermatan yang tinggi, karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang komplek sehingga kalau tidak cermat sering terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain. Periksa spider bearing Periksa sleeve yoke spline Periksa center bearing Ganti Ganti Ganti Aus/ macet Aus Aus Ok Ok 16 b Getaran dari propeller shaft Gambar 14. Bagan alir diagnosis Pemeriksaan terhadap getaran dan bunyi pada propeller shaft harus dilaksanakan secara teliti dan cermat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati getaran dan bunyi dari propeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari propeller shaft maka lakukan pemeriksaan baut-baut Periksa universal joint Periksa flange mounting Periksa center bearing support maounting Betulkan/ Ganti Keraskan/ Ganti Keraskan/ Ganti Salah pemasangan Macet Baut-baut kendor Periksa sleeve yoke spline Periksa spider bearing Periksa karet bushing center bearing support Periksa propeller shaft Periksa balancie propeller Rusak/ pecah Melintir Un-balance Ganti Aus atau rusak Ganti Ganti Ganti Setel/ Ganti Baut-baut kendor Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok 17 pengikat dan atau lepaskan unit propeller dan lakukan pemeriksaan komponen.
8 System percernaan perawatan moderen meliputi beberapa unsure, kecuali : a. Perencanaan pengoperasian b. Alokasi waktu pekerjaan c. System pengendalian persediaan d. Informasi dan instalasi Jawab : d. Informasi dan instalasi 9. Phihak-pihak utama yang terlibat dalam perencanaan perbaikan kapal sebagai berikut, kecuali : a. Perusahaan Selain engine dan sistem kelistrikan, hal terpenting yang harus ada pada sepeda motor adalah chasis. Chasis mempnyai fungsi yang sangat penting dalam satu kesatuan sepeda motor. Chasis terdiri dari beberapa bagian, diantaranya Rangka body, kemudi, suspensi, rem, roda dan ban. Iameliputi pemeriksaan minyak hidrauliknya, pelarasan talisawat dari masa ke semasa, pemeriksaan kebocoran dan lain - lain lagi. Memeriksa minyak hidraulik dari masa ke semasa. Terdapat dua cara untuk memeriksa minyak steering hidraulik steering kuasa: Pada masa sejuk enjin tidak dihidupkan parasnya pada kawasan sejuk di batang ujinya Ujian ο»ΏBerikut Yang Bukan Merupakan Pemeriksaan Pada Propeller Shaft. Lakukan pengujian dengan memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur axial. Propeller shaft drive shaft dipasang pada kendaraan tipe FR dan FWD untuk menghubungkan/ meneruskan putaran mesin dari transmisi ke differential. Jenis-jenis universal joint antara lain adalah hook joint, flexible joint, trunion joint, uniform velocity joint dan slip joint. Pada poros propeller yang panjang atau yang terdiri dari 3-joint atau lebih, sebagai tumpuan antara dipasangkan center bearing untuk mencegah getaran dan bunyi serta mengurangi kemungkinan poros propeller bengkok. Pemeriksaan propeller shaft meliputi pemeriksaan alur-alur sleeve joint, keausan/ kekocakan needle bearing universal joint, kebengkokan propeller shaft, keseimbangan propeller shaft, keausan/ kekocakan center bearing serta keausan dan kekerasan mur/baut flange atau yoke. . Pemeriksaan dan Perawatan Propeller Shaft Poros Propeller pada Jika poros propeller tidak dapat mengikuti gerak naik turun dari poros roda belakang, maka akan berakibat poros propeller patah atau bengkok. PEMERIKSAAN PROPELLER SHAFT POROS PROPELLERPemeriksaan pada propeller shaft dilakukan secara berkala dan teratur agar kondisi dari poros proppeler selalu dalam keadaan baik dan siap diandalkan. Kotoran-kotoran yang menempel pada propeller shaft sangat berpotensi menimbulkan karat dan keausan yang cukup parah bagi bagian propeller shaft. Memeriksa Propeller Shaft dari Keausan, Oblak, dan Kebengkokan secara TeraturPerawatan selanjutnya pada propeller shaft adalah dengan cara melakukan pemeriksaan keausan, keoblakan, serta kebengkokan. Sehingga, pemeriksaan kekencangan baut propeller shaft harus dilakukan secara rutin dilakukan secara berkala setiap setiap km bersama dengan pemeriksaan keausan, keoblakan, dan kebengkokan pada propeller shaft. . Cara perawatan propeller shaft Komponen ini lebih banyak di temukan pada mobil-mobil dengan penggerak belakang Rear Wheel Drive /RWD seperti pada mobil avanza xenia, atau propeller shaft terkesan sebagai komponen yang kaku dan tidak berkesan rumit, namun, propeller shaft ini juga tetap membutuhkan perawatan yang maksimal. Lantas perawatan apa saja yang sebaiknya dilakukan pada propeller shaft?Nah, pada artikel kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang cara perawatan propeller shaft yang baik dan benar, agar kondisinya bisa tetap terjaga dan awet. Dibawah berikut adalah cara perawatan propeller shaft...Langkah pertama dalam hal perawatan propeller shaft pada mobil adalah dengan selalu menjaga kebersihan propeler shaft sebaik mungkin. Hal ini penting untuk dilakukan mengingat posisi propeller shaft yang berada di kolong mobil dan rentan terhadap kotoran seperti debu, pasir, hingga tersebut sangat berpotensi untuk menimbulkan karat dan keausan yang cukup parah bagi seluruh bagian propeller shaft. Lakukanlah pemeriksaan kekencangan baut poros propeller setiap km bersamaan dengan pemeriksaan keausan, ke-oblakan, dan kebengkokan pada propeller beberapa bagian baut yang wajib dilakukan pemeriksaan dan pengencangan ulang pada propeller shaftPastikanlah seluruh baut yang ada pada propeller shaft sudah dalam kondisi kencang dan terikat pelumas grease secara rutin merupakan langkah dan cara perawatan propeller shaft yang selanjutnya harus dilakukan. . Soal Perbaikan Poros Penggerak Roda Kelas Xi Tkr PETUNJUK Berdoa dulu sebelum mengerjakan Tulis nama beserta kelas pada kolom Klik tombol mulai / start untuk memulai Jawablah satu persatu sampai selesai, Setelah selesai lihat Score dan pembahasan soal, pilih click here view certificate New windows Akan tampil certifikat beserta jumlah nilai,kemudian Print sebagai arsip Pilih tombol emailgambar amplop To kirim ke email guru,From dari email siswa. . Apakah artikel ini membantu anda? Ya Tidak tahunsekali kecuali ditentukan lain oleh Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Pemeriksaan Kesehatan Berkala meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru (bilamana mungkin) dan laboratoriuin rutin serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu. (4) Pengusaha atau pengurus dan dokter wajib menyusun pedoman pemeriksaan
Pemeriksaan komponen dilakukan dengan melepas unit propeller, yakni dengan melepas baut pengikat flange yoke ke differential dan melepaskan center bearing pada propeller 3 joint. Setelah propeller terlepas lakukan pemeriksaan 1. Kebengkokan poros propeller depan dan menggunakan V-blok dan dial tester indikator ukurlah run-out poros kebengkokan. Run-out max. = mm2. Keausan dan kekocakan bantalan spider. Putar spider dan pastikan bahwa tidak ada hambatan saat berputar. Periksa juga kebebasan aksial spider bearing oleh putaran yoke ketika tertahan poros dengan kuat. Kebebasan axial max. mm.3. Periksa clearance antara universal joint spider dan needle roller bearing4. Keausan dan kerusakan center support bearing Periksalah bahwa bearing dapat berputar dengan bebas tanpa hambatan namun tidak longgar/ goyang/ kocak.5. Pemeriksaan keausan alur-alur sleeve yoke Lakukan pengamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lakukan pengujian dengan memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan gerakkan maju-mundur axial. Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan tetapi bisa bergerak maju-mundur dengan lancar.6. Pemeriksaan keausan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller metode yang sama dengan di atas lakukan pengecekan alur-alur ujung propeller depan terhadap flange maupun yoke propeller belakang7. Pemeriksaan karet bushing maupun penutup debu pada center pengamatan terhadap kondisi karet bushing maupun karet penutup debu pada center bearing.8. Pemeriksaan keseimbangan/ balance poros alat khusus roller instrument lakukan pengecekan ketidak seimbangan poros propeller. Bila ditemukan tidak seimbang un-balance maka lakukan balancing dengan memasang bobot pemberat pemeriksaan dan penyebab kesalahan atau kerusakan ditemukan maka segera dilakukan perbaikan atau penggantian dengan pembongkaran. Pada saat sebelum melakukan pembongkaran poros propeller sebaiknya diberikan tanda pada bagian-bagian yang berpasangan gb. 23. Pemasangan poros propeller setelah dilakukan pembongkaran harus memperhatikan tanda-tanda yang telah dibuat atau dengan memperhatikan pola pemasangan poros propeller yang terdapat pada buku manual dari kendaraan tersebut
Periodical surveys of propeller shafts and tube shafts, propellers, vane wheels and other systems Survei kapal ini dilaksanakan untuk pemeriksaan dan pengetesan propeller shafts and tube shafts, propellers, vane wheels dan perlengkapan lainnya. Untuk pelaksanaan survei kapal terhadap propeller shaft & tube shaft dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

Cara Perawatan Poros Propeller – Semua komponen kendaraan diperlukan perawatan dan perbaikan agar tetap maksimal termasuk poros propeller atau propeller shaft. Perawatan propeller shaft ini diperlukan agar putaran dapat diteruskan dengan baik pada kendaraan. Apa saja kerusakan pada poros propeller? Lalu apa saja cara perawatan poros propeller? Perawatan poros propeller sangat penting. Apabila kendaraan tanpa propeller shaft yang bisa bekerja dengan benar maka akan susah untuk dikemudikan bahkan juga tidak bisa dipakai untuk maju atau mundur. Untuk lebih jelasnya berikut ulasan terkait kerusakan dan cara perawatan poros propeller pada kendaraan. Kerusakan Poros Propeller Kerusakan yang umum terjadi pada propeller shaft berikut tanda-tandanya di bawah ini 1. Universal joint macet Kerusakan yang umum terjadi pada propeller shaft yang pertama ialah universal joint macet/ hancur. Unversal joint kerap kali dinamai spider joint, hook joint, cross joint, atau pada bengkel umum sering dikenali dengan panggilan gabung kopel. Universal joint ini seperti tanda lebih + yang ditiap-tiap ujungnya ada bearing bambu roller bearing. Bearing berikut yang bakal mengaitkan tangkai propeller dengan yoke dan sleeve joint. Kerusakan yang paling umum terjadi ialah bearing-bearing yang ada di universal joint ini berkarat karena minimnya pemulasan dan kerap tergenang air. Karat yang terjadi menyebabkan gerakan bearing jadi terhalang, macet, sampai bobol. Berikut sejumlah tanda-tanda yang bakal terjadi saat universal joint hancur Getaran keras merasa sampai ke body kendaraan saat rpm tertentu unyi dan noise saat mobil bekerja maju atau mundur secara perlahan-lahan Umumnya ada banyak universal joint yang dapat diberi pelumas secara periodik. Cirinya, pada tubuh jointnya ada katup/ nipel tempat untuk menyalurkan grease/ gendut. Untuk menghindar universal joint cepat hancur, lakukan pemberian grease/gendut secara periodik. 2. Center bearing macet/ hancur Kerusakan yang umum terjadi pada propeller shaft setelah itu center bearing macet/ hancur. Center bearing umumnya cuman ada di propeller shaft type 3 joint atau lebih. Center bearing ini mempunyai 4 peranan penting yakni sebagai pengubung, memantapkan perputaran poros, kurangi beban puntir dan menahan getaran yang muncul saat poros berputar-putar. Kerusakan center bearing umumnya terjadi karena factor umur gunakan dan karena kerusakan universal joint yang tidak langsung diperbaiki. Getaran yang terjadi akan memengaruhi kerja dari center bearing. Makin lama, perputaran center bearin jadi tidak konstan dan tidak center kembali. Berikut sejumlah tanda-tanda yang ada saat center bearing hancur Getaran keras merasa sampai ke body kendaraan di semua keadaan perputaran roda Bunyi dan noise saat mobil bekerja maju atau mundur 3. Propeller shaft bengkok atau patah Kerusakan yang umum terjadi pada propeller shaft selanjutnya ialah propeller shaft bengkok atau patah. Pemicu propeller shaft bengkok atau patah biasanya terjadi karena terbentur benda keras saat lewat dijalan berbatu dan berlubang. Disamping itu, sopiran yang buruk seperti bawa muatan berlebihan dan memaksain akselerasi mesin saat mobil terjerat dikubangan sering membuat propeller shaft ini memelintir dan bengkok. Propeller shaft yang bengkok ini biasanya sering memunculkan getaran keras merasa di semua body saat mobil meluncur, bahkan juga seringkali getaran ini sering munculkan bunyi keras yang dapat membuat cemas. 4. Sleeve yoke aus Sleeve yoke aus/ cacat sering jadi kerusakan yang umum terjadi pada propeller shaft. Komponen ini merupakan sisi yang tersambung dengan output shaft transmisi. Pada ujung sleeve yoke umumnya ada oil seal yang bakal menahan oli transmisi bocor. Saat sleeve yoke aus/ cacat karena itu umumnya pada bagianbelakang transmisi akan ada kebocoran oli transmisi. Bila belum kronis umumnya cuman berupa serapan saja, tetapi bila kronis karena itu oli bisanya menetes keluar. Kebocoran oli transmisi ini makin lama dapat menyebabkan oli transmisi habis. Dampaknya pasti memengaruhi elemen transmisi mobil dan membuat transmisi hancur kronis. Karena itu, saat terjadi serapan oli transmisi, benar-benar disarakan untuk selekasnya membenahi kebocoran itu saat sebelum kerusakan merambat ke elemen yang lain. 1. Jaga kebersihan Propeller shaft Cara perawatan propeller shaft yang harus dilakukan yaitu dengan selalu jaga kebersihan propeler shaft sebaik-baiknya. Propeller shaft terletak di dalam kolong mobil sehingga sangat rawan terkena kotoran seperti debu, pasir, sampai lumpur. Hal tersebut yang mempunyai potensi untuk memunculkan karat sehingga timbul keausan yang cukup kronis untuk semua sisi propeller shaft. Dimulai dari tangkai poros propeller, sampai pada bearing-bearing yang ada dalam universal gabung. Apabila sering melewati medan berpasir atau berlumpur, maka dianjurkan untuk membersihkan lumpur atau pasir yang menempel di beberapa bagian poros propeller. 2. Mengecek propeler shaft dari keausan,oblak, dan kebengkokan Hal selanjutnya yang masuk di dalam perawatan propeller shaft dengan lakukan pemeriksaan keausan, keoblakan, dan kebengkokan yang terjadi. Pemeriksaan ini bisa dilaksanakan tiap kelipatan km. Komponen ini sering terjadi aus, oblak dan alami kebengkokan sehingga dapat memberi imbas yang kurang nikmat sepanjang mengemudi. Akibatnya kendaraan akan bergetar serta bunyi-bunyian yang mengusik, sampai rasa cemas yang bisa menggangu fokus sepanjang berkendara. Lakukan pemeriksaan di bagian universal gabung dan center bearing dari keoblakan dan lihat pada tangkai propeller shaft dari bentrokan dan kebengkokan. Bila di dapatkan universal gabung oblak atau poros bengkok, kerjakan pergantian pada joinnya. 3. Kerjakan pengujian kekencangan baut pengikat propeller shaft Step seterusnya sebagai cara perawatan propeller shaft agar masih bertahan lama dan nyaman digunakan dengan kerjakan pengujian kekencangan baut pengikat propeller shaft. Seperti kita ketahui bila propeller shaft memiliki pekerjaan dan peran yang paling berat buat mengeluarkan kendaraan. Hentakan dan puntiran yang secara tiba-tiba umum terjadi, bukan tidak mungkin baut-baut pengikat pada propeller shaft ini akan mengalami keluasaan sampai kendor dan berpotensi putus ditengahnya jalan. Karenanya, pengujian kekencangan baut propeller shaft harus teratur dikerjakan. Proses pengujian kekencangan baut poros propeller dilaksanakan setiap km bersamaan dengan pengujian keausan, ke-oblakan, dan kebengkokan pada propeller shaft. Berikut beberapa segi baut yang perlu dikerjakan pengujian dan pengencangan ulang pada propeller shaft Baut pengikat yang ada di Output shaft transmisi dengan yoke segi depan Pengikat center bearing dengan chassis mobil Dan Pengikat yoke sisi belakang dengan pinion gear gardan differential Pastikan semua baut yang berada di propeller shaft sudah pada kondisi kuat dan terbelit kuat. 4. Memberikan pelumas grease secara teratur Memberikan pelumas grease secara teratur sebagai cara dan cara perawatan propeller shaft yang selanjutnya harus dikerjakan. Pemberian grease grease up untuk propeller shaft umum dikerjakan setiap kelipatan km menggunakan grease type chassis grease. Dalam pemberian grease, betul-betul dianjurkan menggunakan grease gun alat tembak grease sampai lebih yakinkan grease benar-benar masuk dalam bearing dan laher. Berikut beberapa status pemberian grease/gemuk yang berada di propeller shaft Grease di bagian universal joint. Optimis grease yang lama keluar dari di antara roller bearing pada universal joint, ini untuk yakinkan grease yang baru benar-benar masuk dan menggantikan grease lama. Grease di bagian slip joint. Lakukan hal yang sama saat kerjakan penggantian grease pada bagian slip joint. Optimis grease lama keluar dan tergantikan dengan grease yang baru Grease di bagian center bearing. Center bearing hanya ada dalam propeller shaft tipe 3 joint atau lebih. Jika propeller shaft mobil anda memiliki center bearing, karenanya komponen ini perlu di ganti greasenya. Tapi begitu, ada center bearing yang tidak siapkan katup nipel penggantian gemuk, jika tidak dipersiapkan, karenanya lewati saja center bearing ini. Diatas adalah ulasan terkait kerusakan pada propeller shaft dan cara perawatan poros propeller. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.

Dilansirdari Ensiklopedia, pemahaman spi dalam pemeriksaan keuangan meliputi hal berikut, kecuali Menentukan tingkat kelemahan organisasi. [irp] Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Mendokumentasikan hasil pemahaman SPI adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama
Poros propeller atau propeller shaft, ada juga yang menyebutnya driveshaft, apapun itu namanya yang jelas komponen ini merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk meneruskan putaran mesin ke roda-roda kendaraan. Kalau lebih spesifiknya yaitu meneruskan putaran output transmisi ke gardan / differential dan axle roda dengan syarat menyesuaikan dengan gerakan naik turun kendaraan tergantung beban dan permukaan jalan. Troubleshooting Propeller Shaft Permasalahan umum yang sering kali terjadi pada poros propeller tidaklah banyak, hanya 2 masalah dan 7 kemungkinan penyebabnya. Lebih rinci sebagai berikut 1. Noise / Berisik dari Propeller Shaft Center bearing ausSleeve yoke spline ausBearing spider aus atau macet 2. Vibrasi / Getaran dari Propeller Shaft Bushing belakang extension housing transmisi ausSleeve yoke spline macetRunout poros propellerPoros propeller tidak balance Baca Juga 11 Komponen Utama Differential / Gardan Mobil Lengkap Beserta Fungsi dan Gambarnya Jenis Poros Propeller Ada 2 klasifikasi sih pada poros propeller itu. Pertama, berdasarkan jumlah universal joint. Kedua, berdasarkan konstruksi universal joint. 1. Berdasar Jumlah Universal Joint Tipe 2 Universal Joint adalah tipe propeller shaft yang menggunakan 2 sambungan yang bisa lentur dan dapat menyesuaikan dengan kondisi jalan / kendaraanTipe 3 Universal Joint adalah tipe propeller shaft yang menggunakan 3 sambungan yang biasanya terpasang pada kendaraan besar. Bedanya dengan tipe 2 universal joint, kalau pada tipe ini pada bagian tengahnya ditambah dengan center bearing 2. Berdasar Konstruksi Universal Joint Hooks Joint konstruksi tipe ini sangatlah sederhana yaitu terdapat spider atau cross joint pada bagian tengah, lantas pada ujung-ujungnya spider terdapat 1 buah bearing cup dengan pengunci. Kelebihan tipe ini konstruksinya sangat Joint kontsruksi tipe flexible joint terdapat coupling yang terbuat dari karet atau biasa disebut rubber coupling pada bagian tengah. Sedangkan pada bagian luar dilapisi oleh karet atau boots. Kelebihan tipe ini tidak mudah aus, tidak memerlukan grease, dan tidak noise. Adapun kekurangannya tidak mampu memindahkan tenaga putar yang Bolt konstruksi trunion bolt pada bagian tengahnya terdapat alur yang berfungsi sebagai tempat memasukkan drive shaft, sedangkan pada ujungnya terdapat ball yang berisi needle Velocity Joint kontruksi tipe uniform velocity joint sangat cocok untuk kendaraan dengan sistem pemindah daya model front engine front drive. Tipe ini mampu membuat kecepatan sudut yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi suara bising dan Joint konstruksi slip joint yakni terdapat alur pada bagian ujung yang memungkinkan drive shat dapat bertambah panjang menyesuaikan dengan kondisi jalan. Cara Kerja Propeller Shaft Disaat mobil berjalan di permukaan rata poros transmisi akan memutar slip yoke. Putaran ini juga membuat universal joint, drive shaft, dan flange yoke berputar ke arah yang mobil berjalan di permukaan jalan bergelombang pada jalan yang tidak rata akan membuat perubahan sudut antara transmisi dan gardan secara berulang-ulang. Sliding joint akan bergeser mundur sedikit dari poros transmisi, adapun universal joint akan memberikan pergeseran sudut putar pada poros propeller. Demikian sedikit berbagi informasi yang bisa kami tuliskan dalam artikel kali ini. Semoga dengan sedikit tulisan ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan pembaca sekalian. Terima kasih telah berkunjung, salam otomotif. Dilansirdari Ensiklopedia, laporan hasil pemeriksaan pada laporan keuangan meliputi berikut ini, kecuali lhp atas kinerja. Baca Juga Lamanya waktu dalam permainan bola basket adalah? Leave a Comment Cancel reply
PEMERIKSAAN POROS PROPELLER Dalam melakukan pemeriksaan maupun perbaikkan poros propeller, hal yang perlu kita lakukan adalah mendiagnosisnya dahulu. tujuan dari melakukan diagnosis adalah untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada komponen. Diagnosis bisa dilakukan secara getaran dan secara audio atau bunyi yang ditimbulkan oleh unit sistem. Adapun langkah-langkah melakukan diagnosis secara audio atau bunyi adalah Pemeriksaan terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan kecermatan yang tinggi karena pada kendaraan akan terdapat sumber bunyi yang komplek sehingga kakau tidak cermat akan terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain. Adapun langkah-langkah melakukan diagnosis secara getaran atau bunyi adalah Pemeriksaan terhadap getaran dan bunyi pada propeller shaft harus dilaksanakan secara teliti dan cermat, dengan mengangkat roda penggerak, dan menghidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran mesin secara bertahap dan amati getaran dan bunyi dari propeller shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari propeller shaft maka lakukan pemeriksaan baut-baut pengikat dan atau lepaskan unit propeller dan lakukan pemeriksaan komponen. Berikut konstruksi dari propeller shaft. Berikut adalah cara kerja pemeriksaan pada propeller shaft PEMERIKSAAN POROS PENGGERAK DEPAN Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan dan penyebab kerusakan pada axle shaft poros penggerak depan. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara berkala dan rutin untuk mencegah kerusakan yang lebih banyak. Untuk melakukan pemeriksaan diwajibkan mengetaui konstruksi axle shaft agar sewaktu melakukan pemeriksaan ataupun perbaikan tidak mengalami kesulitan dalam membongkar maupun merakit kembali. Berikut adalah konstruksi dari poros penggerak depan. Pemeriksaan yang dilakukan antara lain Pemeriksaan bantalan dilakukan dengan langkah sebagai berikut Melepas kaliper dan piringan rem Periksa kebebasan bantalan dalam arah axial dengan dial indikator. Kebebasan makasimum adalah mm. Setelah dipastikan bantalan masih baik, pasang kembali kaliper dan piringan rem. Jika kebebasan terlalu besar ganti bantalan dengan yang baik, dengan melakukan pembongkaran. Pembongkaran dan pemeriksaan-pemeriksaannya adalah sebagai berikut Lepaskan cotter pin, penutup pengunci mur dan mur pengunci bantalan Mengeluarkan minyak pelumas roda gigi differential Melepaskan hubungan tie rod end dengan steering knuckle, dengan menggunakan tracker ball joint. Melepas steering knuckle dari lower arm, dengan melepas baut pemegangnya Melepas poros penggerak depan, dengan memukulnya dengan palu plastik dan memegangnya dengan tangan. Setelah unit poros penggerak terlepas lakukan pemeriksaan sebagai berikut Periksa dan perhatikan bahwa harus tidak ada kebebasan dalam outboard joint Periksa dan perhatikan bahwa inboard joint meluncur dengan lembut dalam arah axial Periksa dan perhatikan bahwa kebebasan arah radial dari inboard joint tidak terlalu besar Periksa kerusakan boot. Pemeriksaan panjang standar spec. lihat manual book Untuk penggantian bantalan dapat dilakukan dengan melepas dan membongkar axle hub dengan langkah sebagai berikut Melepas kaliper dan melepas piringan rem disc brake Melepas mur/baut pengikat steering knuckle ke shock absorber Melepas unit axle hub Membongkar unit axle hub Mengganti bantalan Merakit unit axle hub Memasang axle hub depan
.
  • gszyxsh253.pages.dev/342
  • gszyxsh253.pages.dev/724
  • gszyxsh253.pages.dev/463
  • gszyxsh253.pages.dev/546
  • gszyxsh253.pages.dev/671
  • gszyxsh253.pages.dev/760
  • gszyxsh253.pages.dev/251
  • gszyxsh253.pages.dev/413
  • gszyxsh253.pages.dev/796
  • gszyxsh253.pages.dev/159
  • gszyxsh253.pages.dev/489
  • gszyxsh253.pages.dev/703
  • gszyxsh253.pages.dev/498
  • gszyxsh253.pages.dev/77
  • gszyxsh253.pages.dev/791
  • pemeriksaan propeller shaft meliputi pemeriksaan berikut kecuali