CiriKhas Kebudayaan dan Tradisi Suku Dayak. Seni lukis wayang semar dari Yogyakarta. Ukir rekong bunga terung terong ketam kelingai buah andu bunga tengkawang bunga terung keling pinggang song irang ikor dll. Gambar lukisan burung kenyalang cikimm com. Tentunya ini juga dapat menguatkan sirkulasi ekonomi wilayah bahkan negara. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ADILON951X-NjfZbT50ih5v7D-BOtmCTx81oFLkKGNzzpvXvBNf5AQ== MacamMacam Tato Dayak. Bentuk dan gambar tato suku dayak pada umumnya diambil dari alam seperti gambar burung enggang yang mewakili dunia atas, tali nyawa pada katak yang mewakili dunia bawah, serta beberapa motif lainnya seperti bunga terong, cabang pohon, dan sebagainya. Tato Dayak Laki Laki
Tato dalam kebudayaan masyarakat Dayak adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka. Meski tidak semua suku Dayak memiliki tato, dan tidak pula memiliki tato yang sama. Dari website Geopark Pegunungan Meratus sendiri pengunjung dapat melihat bagaimana keunikan dari tato yang dimiliki masyarakat Suku Suku Dayak menyebut tato dengan sebutan “tutang.” Karena merupakan sebuah tradisi sejak turun temurun cara pembuatan tato dan peletakannya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tidak boleh sembarangan. Mereka percaya tato yang berwarna hitam ini nantinya akan menjadi warna emas dan menjadi penerang menuju jalan keabadian setelah mereka mati dan telah melalui upacara tato bagi Suku DayakYang pertama tato adalah penanda bahwa pemiliki tato merupakan keturunan asli Suku Dayak. Mereka juga diberi tato dengan tujuan agar selalu terlindungi dari pengaruh roh tato dibuat sebagai penanda bahwa pemilik tato tersebut telah lulus Kinyah atau seni bela diri dengan menggunakan tato juga merupakan bentuk penghargaan bagi seseorang, bentuk penghargaan atas jasanya menolong orang sakit atau mengobati berbagai penyakit, penghargaan atas keberanian di medan perang dan penanda bahwa pemiliknya telah merantau ke berbagai wanita yang memiliki tato pertanda mereka sudah siap tato berfungsi sebagai penanda status sosial tato Suku DayakPada zaman dahulu pembuatan tato dilakukan dengan menggunakan duri pohon jeruk yang panjang dan tajam lalu menggunakan jelaga yang berwarna hitam pekat. Tetapi saat ini kehadiran jarum sudah mulai dikenal dan mulai digunakan sebagai pengganti duri pohon itu bahan lain yang perlu dipersiapkan adalah sake damar arang damar yang berasal dari damar mata kucing dan damar batu, upih pinang, seruas bambu buluh, bambu yang dibelah dua, besi gepeng sebesar telunjuk, dan kayu ulin sebesar dimulailah proses pembuatan tato. Pertama-tama damar akan dibakar lalu upih pinang dibengkokan dengan menggunakan asapnya. Arangnya dikumpulkan dan disimpan di lumbung bulug lalu dicampur dengan sedikit air dan diletakan di dalam bambu yang telah dibelah dua. Kulit kemudian ditato dengan cara dicacah menggunakan mata tutang atau jarum yang dipukulkan menggunakan kayu ulin bulat sebesar jari sampai berdarah. Luka yang timbul dari cacahan tersebut akan dibalurkan dengan sale damar. Selain sale damar terkadang juga akan dicampurkan dengan emas atau tembaga. Setelah satu minggu atau satu bulan, luka akan sembuh dengan tato suku DayakUntuk laki-laki terdapat beberapa jenis tato yang memiliki makna sendiri. Tato pada jari menandakan orang tersebut telah berjasa dalam tolong-menolong. Tato motif Bunga Terung atau bunga terong dengan gambar tali nyawa bentuk usus katak di tengahnya, memiliki arti si pemilik telah memasuki masa dewasa. Sedangkan tato motif harimau yang diletakan di bagian paha menunjukan status sosial tinggi bagi pemiliknya. Terakhir ada tato motif Ukir Rekong yang terletak di leher yang dibuat dengan tujuan memberi kekuatan pada tenggorokan atau sebagai pelindung agar tidak terpenggal Mandau perempuan tentu saja berbeda bentuk dan artinya. Ada tato Tedak Kassa yang terletak dikaki menandakan bahwa perempuan tersebut sudah dewasa. Serta tato Tedak Usus dan Tedak Hapii yang terletak di tangan berfungsi sebagai pelindung dari roh tadi sekilas cerita unik dari tato yang merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Suku Dayak.
Tatobagi sebagian suku dayak tato merupakan hal yang tidak terpisahkan dari tubuh mereka tato bagi suku dayak adalah sesuatu yang sakral berhubungan erat dengan beberapa kejadian dan tujuan yang sudah menjadi budaya suku di Kalimantan IndonesiaAkan tetapi perlu kita ingat bahwa tidak semua suku dayak menggunakan tato dan tidak semua suku dayak
Home Dayak Iban Seni Tato Dayak Tato Iban Jenis Motif tato Dayak Iban Bepantang begitu sebutan tato bagi suku Dayak Iban yang boleh dikatakan sudah membudaya. Tato berkaitan erat, melekat dan mendarah daging dalam kehidupan masyarakatnya. "Tato dimiliki mulai dari kakek nenek datok keturunan kami" begitu sebutan seorang cucu keturunan Dayak Dayak Iban merupakan jenis tato yang banyak dikenal para penggemar tato masa kini. Jenis Tato Dayak Iban memiliki banyak variasi dan memiliki makna yang khas pula. Pada awalnya setiap bentuk dan jenis tato tidak diberikan dan didapatkan sembarangan, melainkan melalui tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkannya. Pada jaman dahulu pemberian tattoo kepada seseorang berdasarkan garis keturunan, status sosial, kecakapan, keahlian, dan kemampuannya. Bila kita melihat begitu banyak peninggalan tato tradisi yang dimiliki oleh seseorang dari kalangan Tetua suku Dayak Iban. Namun, ada beberapa jenis tato yang sudah langka. Pada awalnya tato secara simbolik melambangkan pada keturunan mana seseorang berasal kemudian tato mengalami perkembangan menjadi sebuah seni tato atau seni rajah untuk menghias tubuh sebagai ornamen dalam melestarikan bukti keindahan dan masyarakat suku Dayak Iban, tato dimaknai mempunyai makna relijius yang tinggi. Tidak heran pemahaman mengenai makna relijius tato ini melekat sangat erat diyakini sebagai penerang/obor ke arah keabadian setelah kematian semakin banyak tato seseorang maka semakin terang jalan kehidupan dan semakin lapang jalan menuju ke alam sangat penting baik bagi laki-laki maupun perempuan dewasa pada suku Dayak Iban. Tato dilakukan pada mereka yang sudah menginjak usia dewasa atas atau pada masa pubertas. Laki-laki Dayak Iban memiliki tato mulai dari rahang bawah, leher, pundak, dada, paha, betis, tangan dan sebagainya. Pada perempuan hiasan tato biasanya hanya terdapat pada leher, lengan, tangan dan adat yang selalu dilaksanakan pada setiap proses pembuatan tato adalah pembatasan dan sekaligus norma/adat yang tidak dapat dihindari. Oleh karena tato tidak dapat dibuat secara sembarangan maka tempat dan waktunya juga tidak ditentukan sembarangan. Tempat pembuatan tato biasanya dilakukan di Rumah Betang. Pengerjaan tato ditangguhkan, bila pada masa/musim panen maupun pada saat kematian dari satu Rumah Betang. Tato dilakukan oleh pen-tato yang benar-benar memiliki keahlian dalam men-tato. Tato dilakukan/dikerjakan oleh laki-laki maupun wanita secara turun-temurun yang masih dalam satu keturunan sehingga alat tato hanya dimiliki mereka yang dalam satu keturunan itu. Namun, membuka peluang pula bagi sesiapa yang ingin mempelajari pembuatan tato ini dan harus melewati tahapan-tahapan dan ada ritual adat yang harus dipenuhi. Desain tato suku Iban pada dasarnya lebih kasar dan lebih besar-besar bila dibandingkan dengan tato pada suku Dayak Kayan. Bentuk dan jenis tato pada suku Dayak Iban yang banyak dan sering dikenal adalah motif Bunga Terong, Rekong, Kelingai, Buah Andu, Ketam, Bunga Engkabang Tengkawang, Kara Jengkam dan Bunga Terong Tato Bunga Terong Dayak Iban Bunga Terong adalah bunga kebanggaan masyarakat Dayak Iban. Meskipun begitu pemberian tato Bunga Terong tidak sembarangan. Seperti pernyataan yang sering diucapkan dalam masyarakat suku Iban "Bunga terong sudah naik", orang tersebut disegani dan profesional. Tato Bunga Terong memberikan arti sebuah jabatan, pangkat, kedudukan dan pengetahuan pemiliknya oleh itu pada umumnya terletak pertama di di kedua bahu bunga Tato Motif Bunga Terong ini juga biasanya di-tattoo pada lengan, tangan, kaki, dan perut, dan ada juga mencacah seluruh tubuhnya juga dengan Bunga Terong. Gambar dan bentuk Tato Bunga Terong ada yang bersayap enam ada yang delapan. Seseorang Suku Dayak Iban bila memiliki Tato Bunga Terong mengelilingi pinggangnya sampai depalan buah berarti orang tersebut sudah banyak pengalaman merantau/mengembara, memiliki pengetahuan dan pengalaman yang tidak diragukan lagi. Tato Ukir Rekong Dayak Iban Tato Ukir Rekong Dayak Iban Motif Ukir Rekong ditato pada leher. Seseorang yang menduduki jabatan seperti Timanggong/Temanggung/Temenggung, panglima atau orang yang di-tua-kan di tempat sendiri maupun di perantauan yang mendapatkan Tato Ukir Rekong. Rekong sendiri berarti "Leher". Motif Rekong berbagai macam bentuk disesusikan jabatan masing-masing. Motif rekong berupa sayap kupu-kupu, Kala/kalajengking merayap dan ketam. Pada Intinya berbentuk motif binatang. Masyarakat Dayak biasa pada jaman dahulu yang memiliki Tato Motif Rekong di leher akan dikenakan sanksi atau hukuman Kelingai Kala Iban Bentuk Tato Kelingai mewakili bentuk dan gambar binatang yang berasal/keluar dari lobang tanah misalkan kalajengking/kala, ketam lihat gambar - Motif Tato Punggung Dayak Iban - di bawah, dll. Tato ini memberikan makna bahwa hidup manusia selalu berhubungan/menyentuh alam/bumi. Letak Tato Kelingai ini biasanya terletak pada paha dan betis. Motif Ketam juga diletakan pada punggung tepatnya di belakang punggung Ketam Itit yang melambangkan kejantanan dan Andu Tato Buah Andu Iban Motif Buah Andu melambangkan sumber kehidupan. Buah Andu sendiri merupakan buah yang banyak terdapat di kampung masyarakat Iban seperti halnya dengan buah Engkabang Tengkawang dan letak tato-nya di perut. Motif Buah Andu pada umumnya di-tato di belakang paha/betis, ada juga yang meletakan tato Buah Andu ini di punggung. Hal ini memberikan arti ketika berjalan jauh dalam melakukan perantauan buah andu sebagai makanan untuk menyambung hidup. Tato ini diberikan kepada kaum laki-laki Iban sebagai penanda mereka pernah melakukan perjalanan jauh/ Engkabang Tengkawang Tato Bunga Tengkawang/Engkabang Iban Pohon Engkabang/Tengkawang merupakan jenis pohon yang sangat besar, buahnya konon merupakan bahan baku minyak goreng dan kosmetik terbaik. Mungkin ini yang menjadikan tumbuhan ini sangat memiliki arti dan nilai yang mendalam di kalangan suku Dayak di Kalimantan juga suku Dayak Iban. Bunga Engkabang/Tengkawang merupakan tempat mendapatkan sari manis yang lezat bagi satwa-satwa pemburunya. Tidak heran ikon Bunga Engkabang/Tengkawang ini dijadikan model tato yang terkenal letaknya selain di perut juga banyak diukir di punggung atas dan tengah. Bunga Engkabang/Tengkawang ini melambangkan sumber kehidupan seperti halnya Tato Buah Andu. Ketam Itit Kelingai Ketam Itit Iban Tattoo Ketam merupakan golongan tato Kelingai yaitu Kelingai Ketam. Tato Kelingai Ketam Itit dikenal sebagai tato yang menunjukan keberanian dan kejantanan seseorang. Letaknya pada rusuk kiri dan kanan. Ada juga yang meletakkan/mengukir tato ini di kedua pundak atau di kedua Jangkam Kara/Ara Jangkam Kara jangkam salah satu Motif Tato Dayak Iban. Tidak banyak sumber yang menjelaskan secara rinci makna tattoo ini. Diperkirakan berasal dari dua kata, yaitu "kara" berarti Pohon Ara atau ficus sp. sedangkan "Jangkam" berarti Squeeze en atau mengapit, menghimpit, meremas. Sumber - Iban Or Sea Dayak Fabrics and Their Patterns A Descriptive Catalogue of the Iban Fabrics in the Museum of Archaeology and Ethnology Cambridge 1936 By Alfred C. Haddon and Laura E. Start. Penulis coba search di google bentuk dan arti Kara jangkam lebih mendekati sejenis bunga pohon/kayu ara ficus sp. yang berhimpitan atau bergabung satu sama lainnya. Selain penempatan tattoo ini pada kaki juga biasanya pada lengan tangan sebagai pelengkap hiasan yang mungkin bisa bermakna sebagai "Sumber Kehidupan".Tegulun Tato Kayau Tegulun Iban Tattoo Tegulun jarang sekali ditemukan saat ini. Tidak sembarang orang mendapatkan tato ini. Hanya orang-orang yang sudah memenggal kepala sebagai bentuk pengayauanlah yang mendapatkan tato Tegulun ini. Tato tegulun ini terletak pada tangan bentuknya berupa garis-garis melintang pada tangan dan jari-jari. Tato Tegulun sebagai bentuk keberanian, kegagahan dan keperkasaan. Referensi1. Artikel - Artikel - Artikel - Koleksi Tattoo Dayak Iban - 5. Bunga Terong - Tattoo Rekong - Kelingai Kala - Buah Andu - Ketam Itit dan Bunga Tengkawang Dayak Iban - 10. Kara Jangkam - Tegulun -
SukuDayak Minta Lahan 5 Hektare per Keluarga di Ibu Kota Baru. Culture. Close. 11. Posted by u/[deleted] 2 years ago. Archived. Suku Dayak Minta Lahan 5 Hektare per Keluarga di Ibu Kota Baru.
Indonesia dengan keanekaragaman suku dan budayanya memiliki banyak keunikan tersendiri, salah satunya adalah keunikan motif tato Dayak dari Kalimantan. Bagi suku Dayak, gambar tato memiliki arti dan filososfinya tersendiri. Hal ini erat kaitannya dengan pengalaman-pengalaman yang suku Dayak gambarkan sebagai bentuk pengingat pengalaman pribadi maupun pengalaman spiritual. Sebagian besar tato yang dilukis nyaris menutupi seluruh anggota tubuh, bahkan ada juga yang mempunyai tato diseluruh anggota tubuh. Maka tak perlu terkejut jika memasuki perkampungan suku Dayak kemudian berjumpa dengan orang-orang tua baik pria maupun wanita yang memiliki berbagai macam tato unik diberbagai bagian tubuhnya. Gambar motif tato Dayak bukan sekedar hiasan saja, gambar-gambar ini memiliki arti dan makna yang sangat mendalam. Tato ditubuh pria suku Dayak adalah sebagai simbol dari segala hal yang berkaitan dengan Tanda inisiasi, simbol kekuatan magis, religi, pengobatan, kenangan perjalanan ataupun catatan kehidupan. Tapi, arti yang paling mendalam dari gambar motif tato Dayak tersebebut bagi mereka adalah bukti kelaki-lakian yang tahan akan penderitaan. Sedangkan tato ditubuh wanita suku Dayak adalah sebagai simbol yang menandakan bahwa wanita tersebut sudah dewasa. Ada juga gambar tato yang berfungsi sebagai penjaga dari roh-roh jahat dan sebagai penolak sakit. Dalam hal motif, motif tato Dayak dari kalimantan penuh dengan simbol serta filosofi. Mitologi Dayak dalam sketsa menampilkan sosok-sosok makhluk hiddup dalam bentuk yang abstrak. Penempatan suatu motif disuatu bagian tubuh juga memiliki maknanya tersendiri. Bagi orang Dayak, tato lebih dari sekedar gaya hidup semata. Tato di tubuh bisa menjelaskan beberapa hal, seperti Bagian dari tradisi religi, status sosial, penghargaan terhadap kemampuan atau jasa yang pernah diraih, ahli dalam ilmu pengobatan dan menandakan seseorang sering mengembara. Pembuatan Motif Tato Dayak Motif tato Dayak dari Kalimantan dulu dibuat dengan memanfaatkan sumber daya alam sekitar. Seperti jelaga dari lampu pelita atau arang periuk serta kuali, dipergunakan sebagai pewarnanya. Bahan-bahan tersebut kemudian dikumpulkan, lalu dicampurkan dengan gula kemudian diaduk sampai sedemikian rupa. Dengan menggunakan duri dari pohon jeruk yang ukurannya cukup panjang dan tingkat ketajaman yang mencukupi jika dipergunakan sebagai alat merajah. Duri tersebut bisa digunakan atau dijepitkan ketangkai kayu untuk pegangan sehingga menyerupai dalam menggunakannya. Setelah itu duri pohon jeruk dicelupkan pada tinta berbahan jelaga dan gula, kemudian pentato menusukkan duri ke kulit sesuai motif tato dayak yang ingin dibentuk. Ketika motif tato dayak yang dibuat terlalu rumit, proses perajahan bahkan bisa memakan waktu seharian. Bekas tusukan duri pohon jeruk tersebut bisa berakibat pada pembengkakan dan mengeluarkan darah. Bahkan bisa menyebabkan demam 1 sampai 2 hari. Seiring perkembangan zaman, pembuatan motif tato dayak sudah menggunakan jarum. Bahan yang digunakan juga sudah bukan jelaga lagi, karena sudah ada alternatif lain, yaitu tinta. Tinta sebagai bahan pewarna terdiri dari 2 bentuk, batu arang dan cair. Jika yang digunakan batu arang, makan sebelum digunakan harus digosok kemudian dicampurkan air. Motif tato Dayak hanya memiliki satu warna, yaitu hitam kebiru-biruan dengan gambar yang khas buatan tangan. Sedangkan tato zaman sekarang sudah jauh lebih rapih dan memiliki banyak varian warna berkat peralatan mesin dan tintanya. Makna Motif Tato Dayak Panglima perang Dayak Panglima Damai, Edy Barau mengatakan. Motif yang digunakan masyarakat dayak, khususnya Dayak Iban untuk mengukir tubuh berhubungan erat dengan kehidupan di alam hutan Dengan demikian, motif tato dayak ada yang berasal dari binatang maupun tumbuhan, bunga dan buah. Semua ini memiliki arti dan makna bagi suku Dayak. Menurut Edy, ada tujuh bentuk motif tato dayak yang berhubungan erat dan sering digunakan dalam masyarakat Dayak Iban. Selain itu, untuk tempat atau lokasi untuk mengukir gambar tidak boleh sembarangan. Ketujuh motif tato Dayak itu adalah Motif rekong, bunga terong, ketam, kelingai, buah andu, bunga ngakabang atau bunga tengkawang dan bunga terung keliling pinggang. Masing-masing motif ini memiliki makna yang berbeda-beda. 1. Motif Rekong Motif Rekong biasanya diukir pada leher. Bagi suku Dayak Iban, seseorang yang mendapat ukiran rekong adalah orang yang mempunyai kedudukan dimasyarakat. Seperti Timanggong/Temanggung dan panglima perang. Ataupun orang yang dianggap sesepuh di kampung halamannya sendiri, maupun di tempat merantau. Motif rekong juga berbeda-beda bentuknya, tergantung dari jabatan dan kedudukan. Selain itu, antara sub suku Dayak yang satu dengan yang lainnya juga memiliki motif rekong yang berbeda. Tapi, tetap memiliki makna yang sama. Untuk motif rekong sendiri biasanya berupa gambar sayap kupu-kupu, kalajengking dan udang. Intinya lebih cenderung berbentuk binatang-binatang. Sub suku Dayak yang biasanya memiliki motif rekong adalah Dayak Kayan, Dayak Iban dan Dayak Taman. Sementara masyarakat Dayak biasa yang memiliki tato rekong di leher akan dikenakan hukuman adat. Namun sekarang hukum ini sudah tidak berlaku lagi, karena sebagian suku Dayak memandangnya sebagai seni saja. 2. Motif Bunga Terong Bunga terong adalah kebanggaan suku Dayak Iban, kalimat “Bunga terong sudah naik” atau yang memiliki arti “orang itu sudah profesioanal” sering diucapkan masyarakat Iban. Umumnya motif tato bunga terong diukir pada bahu, sehingga bunga terong juga memberi makna pangkat atau kedudukan. Bentuk dan jenis bunga terong yang digunakan juga ada berbagai macam, letak pengukirannya pun berbeda-beda. Ada tato bunga terong yang diukir pada bagian lengan, tangan, kaki dan perut. Ada juga yang mengukir seluruh tubuhnya dengan motif tato bunga terong. 3. Motif Ketam Motif ketam memberikan arti hidup selalu menyentuh alam. Meski begitu, ketam biasanya diukir pada bagian tubuh belakang atau tepatnya di daerah punggung. 4. Motif Kelingai Motif kelingai melambangkan binatang yang ada di lubang tanah. Motif ini juga memberikan arti hidup kita tidak pernah lepas dari alam ataupun bumi. Motif kelingai biasanya di ukir pada bagian pada atau betis. 5. Motif Buah Andu Motif buah andu biasanya diukirkan pada bagian belakang paha, maknanya adalah ketika merantau kita orang Dayak selalu berjalan jauh. Buah andu juga makanan untuk penyambung hidup. Jadi, motif ini juga memiliki arti kehidupan. 6. Motif Bunga Ngkabang atau Bunga Tengkawang Motif bunga ngkabang atau bunga tengkawang juga memiliki arti sumber kehidupan. Bunga tengkawang adalah bunga yang paling banyak di tempat asal suku Dayak Iban. Ukiran ini biasanya ada di atas perut. 7. Motif Bunga Terung keliling pinggang Motif bunga terung keliling pinggang ada yang memiliki jumlah kelopak enam ada juga yang berjumlah delapan. Seorang masyarakat Dayak Iban yang memiliki bunga terung keliling pinggang biasanya memakai bunga yang memiliki delapan kelopak. Biasanya orang Dayak yang memiliki motif ini sudah puas merantau atau sudah pernah merantau ke berbagai tempat. Makna Motif Tato Dayak yang Masih ada berbagai macam motif tato dayak lain yang juga memiliki makna yang mendalam, seperti Kelatan, biasanya motif ini diukir pada bagian leher. artinya yang merupakan hiasan bagi kaum wanita. Telingkai puntul, motif ini biasanya diukir pada bagian kiri atau kanan badan bagian bawah. Artinya bahwa kelamin pria dipasang alat perangsang dalam hubungan intim. Telingai besai, motif ini merupakan tanda bagi orang yang benyak berjalan jauh atau pengembara. Tali sabit dan tali gasing, kedua motif ini biasanya ada pada bagian pergelangan tangan, motif memiliki arti seperti perhiasan. Tebulun, motif ini biasanya terdapat pada bagian belakang ibu jari. Arti dari motif ini adalah orang yang suka membantu dalam mengayau, untuk kamu wanita paintar bertenun atau rajin. Sekarang ini, hanya sebagian kecil suku Dayak yang masih mempertahankan budaya ini. Semoga dengan artikel ini, motif tato Dayak di Kalimantan masih bisa terus diingat dan bisa menjadi pengingat generasi selanjutnya. Bahwa di Indonedia terdapat tato tradisional tertua di dunia, bahkan lebih tua dari tato mesir. Yaitu tato tradisional suku Dayak dari Kalimantan. SumberGambar : Motif Suku Dayak Kalimantan yang Dianggap Keramat Soal Sedangkan motif naga banyak digunakan dalam gambaran seni suku dayak Menurut masyarakat adat naga yang dikenal dengan nama Jata atau Juata dianggap sebagai simbol penguasa alam bawah Motif lainnya adalah motif anjing yang biasa di ukirkan pada lukisan
Apakah Anda mencari gambar tentang Gambar Motif Dayak Bunga Terong? Terdapat 55 Koleksi Gambar berkaitan dengan Gambar Motif Dayak Bunga Terong, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.
Bentukmotif dan jenis bunga terong ada berbagai macam dan letaknya juga berbeda. Ada yang tato terong dan meletakannya di lengan, tangan, kaki, dan perut, serta ada juga mengukir seluruh tubuhnya dengan bunga terong. Bunga terong ada yang bersayap enam, dan ada yang delapan. " Seorang masyarakat Dayak Iban yang memiliki bunga terong keliling pinggang biasanya delapan buah berarti orang itu sudah plor atau penuh atau sudah puas merantau," ujarnya. Tato pada masa kini cenderung sebatas aksesoris tubuh semata. Terkadang makna seni mengukir pada bagian tubuh itu bergeser sehingga menimbulkan konotasi negatif. Kondisi ini berbanding terbalik dengan tato bagi masyarakat Dayak di Pulau Kalimantan. Bagi komunitas ini, tato memiliki makna hakiki yang menggambarkan status sosial, juga memuat perjalanan hidup seseorang. “Tato Dayak punya filosofi, sehingga tak bisa disederhanakan sebatas aksesoris,” tutur Eugene Yohanes Palaunsoeka 57, saat ditemui BeritaBenar di Pontianak, Kalimantan Barat, akhir April lalu. Ada sekitar 400 sub etnik Dayak di Kalimantan, baik yang mendiami Indonesia maupun Sarawak, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Eugen sendiri masuk dalam sub etnik Taman Kapuas. Menurutnya, motif-motif tato Dayak adalah abstrak dari wujud sesungguhnya. Misalkan motif naga, tidak menggambarkan seperti naga yang dikenal umum. Dari sekian banyak motif, yang paling populer adalah bunga terung dengan enam atau delapan kelopak. “Secara filosofis, bunga terung bermakna orang Dayak sebagai perantau, bisa hidup di manapun,” ungkap pria yang rambut panjangnya mulai memutih itu dan banyak tahu tentang makna di balik tato. “Seperti biji terung yang ditabur dalam kondisi apapun, tapi bisa tumbuh. Soal nantinya berbuah atau tidak, tergantung kesuburan tanah.” Eugen memasang tato bunga terung di bahu kiri dan kanan serta punggung pada 1993. Pembuatannya mengikuti prosedur tradisional. Sang penato bukan orang sembarangan, dua tokoh adat Temenggung Jelai dan Temenggung Sumpit. Enam jarum logam disatukan, membuat rintisan motif di tubuhnya. Sepanjang proses pembuatan sekitar enam jam, Eugene harus menahan sakit, merasakan lelehan darah di punggung. Begitu rintisan motif selesai, proses berikutnya “nujah” yakni memasukkan warna ke rintisan tadi dengan dua belas jarum logam yang disatukan. Tinta dawat atau disebut juga tinta cina sebagai pewarna, menghasilkan warna biru pudar. “Pembuatan tato tradisional punya filosofi agar seseorang tahan rasa sakit. Saya hampir tidak sanggup menahannya saat itu, terlebih ketika melihat darah mengucur,” kenang Eugen. Aneka motif dan sakralitas Pada masa tradisi mengayau atau berburu kepala masih dilakukan, selalu ada tanda seseorang pernah berhasil membawa pulang kepala musuh, dengan tato “atai kelingai” bermotif ekor kalajengking yang dirajah di leher. Selain itu, tato di leher juga bisa bermakna lain, sebagai penanda seseorang bijaksana dan perkataannya “berbisa”. Ini diperuntukkan bagi pembesar. Proses pembuatannya harus melalui upacara adat. Tato juga menjadi penanda seseorang telah merantau jauh dari tanah kelahiran. Seperti “bilon” atau bunga tengkawang, bunga pohon yang memiliki sayap sehingga ketika jatuh akan berputar-putar dan mendarat jauh dari pokoknya. Satu motif tato sangat sakral, yang kini sulit dijumpai, adalah motif “tali bendai”, bagian alat musik yang pertama kali dibunyikan setiap kali ada acara adat. Tato ini hanya boleh dimiliki para penghulu, pemimpin, dan temenggung adat. Setiap ada acara adat, mereka dengan tato ini selalu berada di depan. Motif “mata kael” atau mata pancing, dipasang di kaki seorang jago silat atau pendekar. Motif ini juga dipasang pada tangan dukun, menandakan dia bisa menarik peyakit dari tubuh seseorang. Hal yang sulit dipercaya akal sehat ialah motif kelabang atau lipan di lengan. Pemiliknya adalah orang berilmu tinggi, bisa “menghidupkan” kelabang dengan menggosok-gosok lengan sehingga hewan itu begerak, dan memberitahu jika ada bahaya. Penembakan misterius Nilai sakral tato Dayak sempat terusik oleh isu penembakan misterius. Alexander Mering 43, yang berdarah Dayak Iban menitis dari sang ibu, menuturkan, pamannya sampai menyeterika tangan untuk menghapus tato. “Paman menyetrika lengannya untuk menghapus tato, karena khawatir dengan operasi Petrus. Juga stigma telah memandang tato sebagai sesuatu yang negatif, sehingga kakek saya menyembunyikan tatonya di balik pakaian,” kenang Mering. Penembakan misterius yang disingkat Petrus adalah operasi rahasia zaman rezim Orde Baru era 1980-an, yaitu penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang dianggap mengganggu keamanan. Mayat bergelimpangan dari operasi itu sering dikenali dengan tato di tubuh mereka. Sebagai putra Iban, Mering merasa menyesal tidak punya secuil tato pun di tubuhnya. Namun, ia berharap suatu saat ada waktu yang tepat untuk merajah motif bunga terong di tubuhnya. “Saya merasa belum pantas memiliki tato, mengingat sakralitasnya yang harus selaras dengan perilaku hidup,” ujar Mering kepada BeritaBenar. “Saya yakini, menato tubuh bukan sekadar keinginan, tetapi juga kehendak Petara Sang Kahlik. Tidak sekadar fashion seperti ditunjukkan kaum muda sekarang.” Goresan-goresan motif khas tato Dayak yang merupakan abstraksi dari bentuk nyata. Severianus Endi/BeritaBenar Seni yang mendunia Orang Dayak mendiami tiga negara di Kalimantan. Bangsa serumpun ini dipisahkan garis batas negara, tanpa meninggalkan akar budaya. Satu di antaranya ialah Apai Keling 42, seorang Dayak Iban Malaysia, yang tinggal di Kota Miri, Sarawak. Ia menjelaskan, pada masa lalu, merajah tubuh dengan aneka motif tato menjadi sarana bercerita tentang perjalanan hidup seseorang, semacam diari. “Bagi saya, tato di tubuh menerangkan siapa saya, identitas saya sebagai orang Dayak dan apa saja achievement yang telah saya raih,” katanya, saat dihubungi BeritaBenar dari Pontianak melalui telepon. Sejak tujuh tahun lalu, telah dibentuk organisasi Persatuan Tato Sarawak’ di Miri untuk mengakomodir para pecinta tato tradisional. Mereka rutin mengikuti kegiatan-kegiatan yang menghadirkan para profesional tato artis dari seluruh dunia. Tato dayak modern, tato dayak di lengan, tato suku dayak yang bernilai filosofis, tato dayak vs tato masa kini, tato dayak kenyah, contoh motif dayak kalimantan barat, makna motif dayak, sketsa gambar bunga terong, 30 motif batik kalimantan timur barat tengah selatan sumber : - Suku-suku di Indonesia memiliki ciri khasnya tersendiri. Sebuah foto jadul mengenai pria dari suku Dayak ini sukses menarik perhatian netizen. Pengguna Facebook dengan akun bernama Abdi Dinata membagikan postingan foto lawas melalui forum Indonesia Tempo Doeloe. Ia mengunggah ulang foto yang tersimpan di Nederlands Fotomuseum. "Pria Dayak dengan tato bunga terong di bahu 1947," bunyi keterangan pada foto. Kita bisa melihat seorang pria bertelanjang dada yang memakai topi. Beberapa tato nampak menghiasi bagian lengan, bahu dan leher dari pria tersebut. Dikutip dari Wikipedia, tato memiliki makna atau filosofi tersendiri bagi suku Dayak. Tato merupakan peradaban kuno yang lahir dari budaya tradisional masyarakat pedalaman. Foto jadul pria Dayak. Nederlands Fotomuseum via Facebook Indonesia Tempoe DoeloeIban termasuk salah satu subsuku Dayak yang mengembangkan budaya tato selain Kenyah, Kayan, Bahau, Sa'ban, Ngaju, dan Bakumpai. Sebagian besar motif tato biasanya memperlihatkan nuansa natural dan mengambil bentuk tumbuhan daun, bunga, dan buah maupun hewan yang ada di alam. Motif bunga terong yang dirajah pada bahu/pundak kaum laki-laki Iban merupakan simbol kedewasaan, keberanian, dan kekuatan atau kejantanan. Foto jadul pria Dayak. Nederlands Fotomuseum via Facebook Indonesia Tempoe DoeloeTato bunga terong dapat berarti bahwa orang tersebut memiliki kedudukan atau pangkat tersendiri ketika perang. Pada masa maraknya perang antarsuku, laki-laki Iban yang turut mengayau ritual memenggal kepala musuh berhak mengukir motif tegulun pada buku-buku jarinya. Foto jadul pria Dayak dengan tato bunga terong ini mendapat beragam komentar dari netizen. "Kayak rapper-rapper zaman now," kata Ri**y. "Fokus bentuk telinganya," ungkap Taf**n Z**ika. Foto jadul dua pria dari suku Dayak yang sedang menebang pohon di tahun 1930. Leiden University Libraries"Sangar dan keren," puji Am**re*. "Giginya pakai emas atau efek rokok ya itu?" komentar Nac**. "Orang zaman dulu badannya lebih kokoh, ramping, kuat dan sehat. Jauh berbeda sama masyarakat modern, kebanyakan loyo," pendapat Ha**n. Itulah tadi foto jadul pria Dayak yang menarik perhatian netizen, bagaimana pendapat kalian?
Tatobunga terong dengan gambar tali senyawa dibagian tengahnya merupakan penanda bahwa laki-laki tersebut berasal dari suku dayak dan telah memasuki masa usia dewasa. Ternyata tidak hanya itu saja dayak juga masih terbagi menjadi beberapa sub. Merajah tubuh atau dalam bahasa modern dikenal dengan tato adalah salah satu ciri khas masyarakat Dayak.
Motif dayak pada dasarnya merupakan kombinasi antara suatu pola dasar yang mempunyai makna masing-masing, kemudian di kreasikan dalam berbagai perpaduan beberapa motif dasar sehingga menjadi satu kesatuan dengan rangkaian makna yang berarti. Sebenarnya motif dayak memiliki ciri khas yang hampir sama di seluruh wilayah Kalimantan. Baik itu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Motif burung enggang adalah motif yang sering digunakan dalam kegiatan seni suku dayak. Motif ini juga merupakan ciri-ciri pembeda dari kesenian lainnya yang ada di Indonesia. Motif burung enggang dapat kombinasikan dengan motif naga dan sulur atau akar-akaran. Burung enggang dan naga merupakan simbol penguasa alam. Mahatala atau Pohotara adalah penguasa alam atas yang disimbolkan sebagai burung enggang gading. Menurut kepercayaan suku dayak, Mahatala atau Pohotara ini merupakan jelmaan dari panglima burung yang datang pada saat peperangan. Oleh sebab itu simbol ini adalah simbol yang paling dominan dalam ukiran dan motif suku dayak. Sedangkan motif naga banyak digunakan dalam gambaran seni suku dayak. Menurut masyarakat adat, naga yang dikenal dengan nama Jata atau Juata dianggap sebagai simbol penguasa alam bawah. Motif lainnya adalah motif anjing yang biasa di ukirkan pada lukisan tentang pengenalan kehidupan masyarakat suku dayak. Dalam cerita rakyat suku dayak, anjing adalah binatang jelmaan dewa yang di usir dari kayangan dan diturunkan ke bumi untuk menjaga manusia. Motif ini bisa dilihat pada motif pohon kehidupan masyarakat suku dayak. Pada dasarnya suku dayak membuat motif anjing sebagai rasa syukur atau terimakasih kepada para hewan peliharaan mereka yang selalu menjaga dan menemani mereka pada saat berburu serta selalu setia kepada pemiliknya. Batik Dayak Tidak hanya kaya akan kebudayaan dan adat istiadatnya. Suku dayak juga mempunyai salah satu kreasi khas masyarakatnya, yaitu batik dayak. Batik khas dayak ini banyak dijadikan buah tangan oleh para wisatawan yang berkunjung ke suku dayak. Batik dayak mempunyai motif yang sangat khas yang tidak terdapat pada jenis batik lainnya yang ada di Indonesia. Seiring dengan perkembangannya, batik khas suku dayak juga turut mengikuti perkembangan zaman modern. Hal ini terlihat dari pemilihan motif dan warna kain batik yang semakin bervariasi dan modern. Perubahan motif dan warna ini tentu menjadi salah satu cara untuk mengikuti perkembangan tren terbaru. Dimana hal ini menjadi kunci utama untuk menjadikan batik dayak tetap bertahan hingga pada saat ini. Apalagi seiring dengan masuknya era digital maka eksistensi batik pun semakin kian diakui di kalangan masyarakat Indonesia dan bahkan sampai ke Mancanegara. Hal ini membuktikan walaupun masih sangat tradisional, tetapi dengan melakukan adaptasi dengan tren masa kini, maka tradisi tersebut akan tetap masih hidup bahkan di era yang serba modern seperti ini. Motif Batik Dayak Kalimantan Barat Batik dayak yang khas dengan Kalimantan Barat merupakan batik pontianak. Motif batik Kalimantan Barat dipengaruhi oleh corak etnis Melayu. Dimana etnis ini sangat kental dengan unsur meriah dan warna cerah.. Corak yang banyak ditemukan pada motif dayak Kalimantan Barat ini biasanya merupakan pola ikan arwana dan pola bunga-bunga. Ada pula motif insang yang banyak ditemukan di kain batik Kalimantan Barat untuk acara pernikahan. Motif Batik Dayak Kalimantan Tengah Batik benang bintik adalah batik khas dayak yang ada di daerah Kalimantan Tengah. Motif batik ini merupakan batik yang berbahan dasar kain sutra, satin, atau bisa juga menggunakan kain kantun. Bahan kain yang banyak digemari oleh para wisatawan adalah kain kantun, karena kain kantun lebih nyaman untuk digunakan dan tidak panas dibandingkan dengan kain yang lainnya. Motif Batik Dayak Kalimantan Selatan Batik khas Kalimantan Selatan dinamakan batik sasirangan. Untuk motif dayak yang digunakan pada batik ini sangat bervariasi. Seperti motif iris pundak, kembang kacang, bayam raja, bintang bahambur, daun jaruju, naga balimbur, turun dayang, dan sebagainya. Motif Batik Dayak Kalimantan Timur Ciri khas batik dayak Kalimantan Timur adalah batik Shaho yang berbahan dasar kain sutra. Corak pada batik ini cenderung berbeda dengan corak batik dayak yang lainnya, dimana pada corak ini menggambarkan keindahan dan keberanian. Motif Batik Dayak Kalimantan Utara Baju Adat Dayak Baju Adat Dayak Ta’a dan Sapei Sapaq Baju adat dayak pada umumnya lebih dikenal secara luas di kancah Nasional. Baju ini terdiri dari dua kelengkapan, yaitu baju Ta’a yang digunakan oleh wanita dayak dan baju Sapei Sapaq yang digunakan oleh pria dayak. Dilihat dari bahan pembuatan dan cara menggunakannya, kedua baju adat dayak ini sangatlah menggambarkan tentang kearifan dan kebijakan masyarakatnya dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Baju Ta’a terdiri atas beberapa kelengkapan yaitu baju atasan yang bernama Sapei Inoq, rok sebatas lutut yang bernama Ta’a, atau ikat kepala yang dibuat dari kain ataupun daun pandan dengan hiasan bulu burung, serta gelang yang terbuat dari pintalan benang sebagai penolak bala. Baju atasan, bawahan , maupun penutup kepala yang digunakan semuanya dihiasi dengan uleng atau pernak-pernik motif khusus. Diantaranya adalah motif burung enggang dan harimau untuk para bangsawan, serta motif tumbuhan untuk masyarakat biasa. Adapun untuk baju Sapei Sapaq yang dikenakan oleh pria sebetulnya tidak mempunyai perbedaan yang mencolok dengan baju Ta’a. Baju Sapei Sapaq mempunyai motif yang sama dengan baju Ta’a. Hanya saja bawahannya tentuk tidak berupa rok. Melainkan celana pendek yang bernama Abeq Kaboq. Selain itu, para pria dayak juga mengenakan kelengkapan lain seperti senjata tradisional prisai dan mandau sebagai alat perlindungan diri. Baju Adat Kutai Baju Miskat Selain Ta’a dan Sapei Sapaq khas suku dayak, Kalimantan Timur juga memiliki pakaian adat lainnya khas suku kutai. Diantaranya adalah baju miskat, baju sakai, baju kustim, baju rompi antakusuma, dan baju takwo. Adapun dalam upacara pernikahan, sepasang mempelai pria dan wanita suku kutai pada umumnya menggunakan pakaian adat kustim. Baju kustim terdiri atas baju kurung dan bawahan, riasan sanggul dengan hiasan kembang goyang dan tali kuantan untuk mempelai wanita, serta setorong atau topi berbulu untuk mempelai pria. Selain menggunakan baju kustm, pada prosesi bealis dalam upacara pernikahan, pengantin pria dan wanita kutai juga wajib menggunakan baju sakai. Untuk mempelai wanita, baju ini terdiri atas kebaya lengan panjang, bawahan tapeh badong, batik celup, kalung susun tiga, dan sanggul dengan hiasan pernak-pernik seperti kembang goyang 3 cabang, bunga melati, dan tajok mawar. Kebudayaan Suku Dayak Berikut ini beberapa adat istiadat suku dayak yang masih terpelihara sampai saat ini, dan dunia supranatural suku dayak pada zaman dulu maupun zaman sekarang masih sangat kuat. Adat istiadat ini merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. 1. Upacara Tiwah Upacara tiwah adalah upacara adat suku dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk mengantar tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah semacam tempat yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal. 2. Dunia Supranatural Dunia supranatural suku dayak merupakan ciri khas kebudayaan suku dayak sejak zaman dahulu. Karena supranatural ini, orang luar negeri menyebut dayak sebagai kanibal atau pemakan manusia. Namun pada kenyataannya tidak demikian. Suku dayak sangat mencintai kedamaian asalkan mereka tidak di ganggu dan ditindas dengan semena-mena. 3. Mangkok Merah Mangkok merah adalah media persatuan suku dayak. Mangkok merah beredar jika orang dayak merasa kedaulatan mereka dalam bahaya. Panglima suku dayak biasanya mengeluarkan isyarat siaga berupa mangkok merah yang di edarkan dari kampung ke kampung dengan cepat. 4. Seni Tari Dayak Suku dayak memiliki beberapa tarian khas tradisional, diantaranya adalah sebagi berikut Tari Gantar, tarian ini menggambarkan gerakan orang menanam padi. Tari Perang tari kancet papatai, tarian ini menggambarkan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuh. Tari Gong tari kancet ledo, tarian ini menggambarkan kelemah lembutan seorang gadis yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin. Tari Kancet Lasan, tarian yang menggambarkan kehidupan burung enggang. Tari Leleng, tarian ini menceritakan seorang gadis bernama Utan Along yang akan di nikahkan secara paksa oleh orang tuanya. Tari Hudoq, tarian ini bertujuan untuk memperoleh kekuatan atau mengatasi gangguan hama perusakan tanaman. Tato Dayak Tato dayak disebut juga sebagai tutang. Setiap motif tato mempunyai arti yang berbeda-beda. Pembuatan dan peletakan tato juga tidak boleh dilakukan sembarangan. Menurut kepercayaan suku dayak, tato bewarna hitam yang terdapat pada suku dayak akan berubah menjadi warna emas dan menjadi penerang jalan menuju keabadian setelah mereka mati. Fungsi Tato Dayak Penanda bahwa pemilik tato merupakan keturunan asli suku dayak. Menjaga pemilik tato dari pengaruh roh-roh jahat, Sebagai penanda bahwa pemiliknya lulus kinyah seni beladiri yang menggunakan mandau Sebagai sebuah penghargaan atas jasa karena sering menolong atau mengobati. Sebagai sebuah penghargaan atas keberanian di medan pertempuran. Sebagai tanda bahwa pemilik tato telah merantau ke berbagai suku. Bagi wanita, bahwa wanita tersebut sudah siap untuk menikah. Sebagai penanda perbedaan status. Macam Macam Tato Dayak Bentuk dan gambar tato suku dayak pada umumnya diambil dari alam seperti gambar burung enggang yang mewakili dunia atas, tali nyawa pada katak yang mewakili dunia bawah, serta beberapa motif lainnya seperti bunga terong, cabang pohon, dan sebagainya. Tato Dayak Laki Laki Tato yang terdapat di jari jemari tangan menunjukan bahwa si pemilik adalah orang yang banyak berjasa dalam tolong menolong. Tato bunga terong dengan gambar tali senyawa dibagian tengahnya merupakan penanda bahwa laki-laki tersebut berasal dari suku dayak dan telah memasuki masa usia dewasa. Tato motif muka harimau, tato ini biasanya diletakkan di paha menunjukkan status sosial yang tinggi bagi pemiliknya. Tato ukir rekong yang terletak di leher. Tato ini memberikan kekuatan pada tenggorokan atau dipercaya sebagai pelindung agar tidak di penggal oleh mandau musuh. Tato Dayak Perempuan Tato tedak kassa yang terletak di kaki, menunjukkan bahwa perempuan tersebut telah dewasa. Tati tedak usu dan tedak hapii yang terletak di tangan. Berfungsi sebagai penjaga dari roh-roh jahat. Wanita Dayak Itulah penjelasan singkat mengenai suku dayak, motif dayak, baju adat dayak, tato dayak, dan wanita dayak. Semoga dapat menambah wawasan kamu tentang suku dayak.
JosephOdillo Oendoen 54 tahun pria Dayak Salako yang seniman teater mengakui motif-motif Dayak di tubuhnya ikut mendukung penampilannya di panggung. 681 Gambar-gambar gratis dari Tato Wanita. 87 Gambar Tato Nama Di Lengan Paling Keren Gambar co id 01 03 2019 87 Gambar Tato Nama Di Lengan Paling Keren Tato bukan lagi hal yang brutal atau di
Uniknya Tato Dayak dan Maknanya MEGAPOLITANJATIM,.Tato adalah fenomena global yang terjadi hampir di seluruh dunia. Tato sebagai lambang atau simbol yang dipakai dibagian tubuh untuk tujuan tertentu Seperti seni, identitas diri, bahkan menjadi hobby atau sebagainya. Menurut para ahli sejarah budaya, tato ini sudah muncul sejak tahun SM. Pada zaman dahulu tato dilambangkan sebagai ritual pada suku—suku seeperti Mmaori, Incca, Ainu, polynesians. Tato yang merupakan bagian body painting adalah suatu produk dari kegiatan menggambar pada kulit tubuh dengan menggunakan alat sejenis jarum atau benda yang dipertajam yang terbuat dari flora. Gambar tersebut dihiasi dengan pigmen berwarna warni Abdul Hatib, 2006 83. Tradisi tato sudah dikenal oleh masyarakat zaman dahulu sampai pada akhirrnya populer di kalangan masyarakat modern dan dominan banyak diminati oleh anak muda. Masyarakat suku di Indonesia memiliki beragam budaya yang unik, salah satunya tradisi tato pada masyarakat Dayak Iban di Kalimantan Barat. Tato sungguh tdak asing lagi bagi masyarakat Dayak. Memang tidak semua suku Dayak memiiliki tradisi tersebut, namun pada suku Dayak Iban zaman dahulu tradisi melukis di tubuh ini adalah kegiatan religius. Tato bukan hanya sebuah simbol dengan sembarangan dapat dipakai orang seperti sekarang ini mengingat perkembangan tato melaju pesat didukung teknologi yaang mempermudah proses pembuatan tato pada tubuh Topik mengenai tato menarik untuk Di bahas karena budaya tato pada masyarakat Dayak bukan tradisi sembarangan, ini merupakan sebuah kegiatan religus masyarakat suku, sehingga budaya tato layak diteliti. Tato sebagai bagian dari tradisi religi, status sosial, penghargaan, ahli pengobatan atau menandakan sesorang senang mengembara, tato tersebut berhubungan erat dengan kehidupan dari alam dan mitologi-mitologi Dayak. Seperti contoh tato bunga terong dipinggang, menandakan ia adalah seseorang yang sudah mengembara ke suatu tempat. Di masyarakat Dayak Iban, tato menggambarkan status sosial. Kepala adat, kepala kampung, dan panglima perang menato diri dengan simbol dunia atas. Simbol dunia bawah hanya menghiasi tubuh masyarakat biasa. Motif ini diwariskan turun-temurun untuk menunjukkan garis kekerabatan. Motif yang digunakan masyarakat Dayak Iban untuk mengukir pada tubuh berhubungan erat dengan kehidupan alam hutan. Dengan demikian, motifnya ada yang berasal dari tumbuhan seperti bunga, dan buah yang semua memiliki makna bagi masyarakat Dayak Iban Ada tujuh bentuk motif tato yang berhubungan erat dan sering digunakan masyarakat Dayak Iban. Selain motif, tempat atau lokasi untuk diukirkan gambar juga tidak bisa sembarangan. 1 motif rekong 2 bunga terong, 3 ketam, 4 Kelingai 5 buah andu, 6 bunga ngkabang tengkawang 7 dan bunga terung keliling pinggang yang masing-masing memiliki makna. Tato atau ukir rekongleher Bagi masyarakat Dayak Iban seseorang yang mendapatkan ukiran rekong adalah orang yang mempunyai kedudukan masyarakatnya, seperti Timanggong/Temanggung dan Panglima atau orang yang dituakan di kampung halamannya sendiri maupun di tempat merantau. Motif rekong, berbeda-beda bentuknya karena disesuaikan dengan jabatan dan kedudukan. Selain itu, antara sub suku Dayak yang satu dengan yang lainnya juga memiliki bentuk motif yang berbeda tapi memiliki makna yang sama. Motif rekongleher dapat berupa sayap kupu-kupu, kalajengking merayap dan kepiting. Intinya cenderung berbentuk motif binatang. Masyarakat Dayak yang biasanya tato rekong di leher adalah Dayak Kayan, Dayak Taman, dan Dayak Iban. Sementara masyarakat Dayak biasa yang tato rekong di leher akan dikenakan sanksi atau hukuman adat. Bunga terong Bunga terong merupakan bunga kebanggaan masyarakat Dayak Iban. “Bunga terong sudah naik, orang itu sudah profesional, kalimat itu sering diucapkan masyarakat Iban. Karena terong itu kebanggaan masyarakat Iban. Terong juga memberi makna pangkat/kedudukan sebab umumnya letak pertama ada di bahu. Bentuk motif dan jenis bunga terong ada berbagai macam dan letaknya juga berbeda. Ada yang tato terong dan meletakannya di lengan, tangan, kaki, dan perut, serta ada juga mengukir seluruh tubuhnya dengan bunga terong. Bunga terong ada yang bersayap enam dan ada yang delapan. Seorang masyarakat Dayak Iban yang memiliki bunga terong keliling pinggang delapan buah berarti orang itu sudah penuh atau sudah puas merantau. Motif bunga terong merupakan bunga kebangaan masyarakat Dayak Iban, bunga tarong juga bermakna pangkat/kedudukan, sebab umumnya letak pertama ada di bahu sebelah kiri dan kanan. Masyarakat Dayak Iban yang memiliki bunga tarong adalah seorang yang pemberani dan sudah membunuh, mengayau memenggal kepala musuh saat perang suku, zaman dulu orang yang memakai bunga terong disebut panglima perang Motif kelingai Sementara motif kelingai melambangkan binatang yang ada di lubang tanah memberikan arti hidup kita tidak terlepas dengan alam atau bumi. Motif kelingai biasanya diletakan di paha atau betis. Motif ketam Motif ketam juga memberikan arti hidup selalu menyentuh dengan alam. Meski begitu, ketam biasanya diletakan pada tubuh bagian punggung atau tepatnya dibelakang punggung. Sedangkan motif buah andu dan bunga ngkabang atau bunga tengkawang melambangkan sumber kehidupan. Buah tengkawang merupakan bunga yang paling banyak di kampung masyarakat Iban dan ditatokan di atas perut. Motif buah andu Motif buah andu pada umumnya diukirkan di belakang paha, yang memberi arti, ketika merantau kita selalu berjalan jauh dan buah andu sebagai makanan untuk menyambung hidup.da/sof
.
  • gszyxsh253.pages.dev/827
  • gszyxsh253.pages.dev/893
  • gszyxsh253.pages.dev/17
  • gszyxsh253.pages.dev/287
  • gszyxsh253.pages.dev/627
  • gszyxsh253.pages.dev/599
  • gszyxsh253.pages.dev/95
  • gszyxsh253.pages.dev/370
  • gszyxsh253.pages.dev/266
  • gszyxsh253.pages.dev/161
  • gszyxsh253.pages.dev/511
  • gszyxsh253.pages.dev/666
  • gszyxsh253.pages.dev/336
  • gszyxsh253.pages.dev/313
  • gszyxsh253.pages.dev/597
  • gambar bunga terong suku dayak