Luas tanah gambut Indonesia merupakan yang terbesar kedua di dunia. Bisakah kondisi lahan yang bersifat masam ini dimanfaatkan untuk budidaya kelapa sawit yang bernilai ekonomis tinggi? Data Global Wetlands di tahun 2019 menunjukkan bahwa luas lahan gambut Indonesia merupakan yang terbesar kedua di seluruh dunia. Total area gambut nusantara mencapai 22,5 juta hektare ha, berselisih sekitar 9 ha dengan Brazil yang menduduki peringkat pertama dengan luas 31, juta ha. Adapun sebaran lahan gambut paling besar adalah Papua, lalu disusul oleh Kalimantan Tengah, Riau Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan beberapa lainnya. Tanah gambut pada dasarnya bersifat asam sehingga tidak cocok untuk semua jenis makanan. Kondisi tersebut bahkan dapat bersifat racun bagi tanaman yang tumbuh di sekitarnya. Kendati begitu, terdapat beberapa jenis tanaman yang dapat dibudidayakan pada lahan gambutākelapa sawit salah satunya. Tentunya, diperlukan beberapa penyesuaian agar budidaya berhasil sesuai yang diharapkan. Tentang Tanah Gambut Tanah gambut merupakan jenis tanah yang terbentuk dari endapan akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang setengah membusuk. Maka dari itu, kandungan bahan organik pun tinggi. Adapun secara umum, suatu jenis tanah dikategorikan sebagai gambut apabila memiliki kandungan bahan organik mencapai lebih dari 30 persen. Di Indonesia sendiri, hutan-hutan rawa gambut memiliki kandungan organik yang sangat tinggi hingga melebihi 65 persen dengan kedalaman mencapai lebih lebih dari 50 cm. Berdasarkan kondisi dan sifat-sifatnya, tanah gambut di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua kategori utama topogen dan ombrogen. Topogen Tanah gambut topogen merupakan tanah gambut yang terbentuk karena genangan air yang drainasenya terhambat. Topogen banyak terjadi di tanah-tanah cekung kawasan belakang pantai, pedalaman, dan pegunungan, tetapi relatif jarang ditemui. Adapun kadar keasamannya relatif rendah dan justru tanahnya bersifat subur dengan zat hara yang berasal dari lapisan tanah mineral di dasar cekungan, sisa-sisa tumbuhan, air sungai, dan air hujan. Ombrogen Tanah gambut ombrogen merupakan tanah gambut yang bermula sebagai gambut topogen. Dalam kata lain, ombrogen merupakan topogen yang berumur lebih tua hingga ribuan tahun dan kebanyakan terbentuk tidak jauh dari pantai. Kemungkinan besar, tanah ombrogen berawal dari endapan mangrove yang mengering. Kandungan garam dan sulfida yang tinggi itulah yang membuat hanya sedikit jasad-jasad renik pengurai yang menghuni tanah ini. Lapisan gambut ombrogen lebih tebal dengan permukaan tanah yang lebih tinggi daripada permukaan sungai di dekatnya serta memiliki kedalam mencapai 20 m. Ombrogen memiliki kandungan unsur hara yang sangat terbatas dengan sumbernya berasal dari lapisan gambut dan air hujan sehingga memiliki sifat tidak subur. Adapun drainase yang keluar dari area ombrogen mengalirkan air dengan tingkat keasaman cukup tinggi, yakni pH 3,0 hingga 4,5. Tanah Gambut untuk Kelapa Sawit Walau memiliki tingkat keasaman tinggi, tanah gambut tetap dapat menjadi lahan hidup beberapa jenis tanaman. Hanya saja, kebanyakan dari tanaman tersebut tidak memiliki nilai ekonomis tinggi. Adapun satu dari sedikit tanaman bernilai ekonomis tinggi yang dapat dibudidayakan pada lahan gambut adalah kelapa sawit. Komoditas yang menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar ini dapat tumbuh dengan baik di lahan gambut dengan beberapa penyesuaian terhadap media tanam seperti pembenahan fisik tanah, manajemen air, pemupukan, dan pemilihan varietas. Pembenahan Fisik Tanah Guna meningkatkan produksi kelapa sawit di tanah gambut, pembenahan fisik tanah merupakan langkah paling awal yang harus dilakukan. Idealnya, kelapa sawit dapat ditanam dan dibudidayakan pada lahan gambut tipis dengan ketebalan yang kurang dari 50 cm. Apabila lebih dari ukuran tersebut, maka perlu dilakukan pemadatan gambut sehingga tanah tetap dapat menahan beban batang kelapa sawit. Dengan begitu, arah pohon kelapa sawit tidak akan terlalu condong. Dalam rangka memadatkan tanah, maka diperlukan alat berat pemadat tanah. Pun dalam rangka mencegah agar arah pertumbuhan kelapa sawit tidak condong, maka dapat dilakukan penambahan unsur mineral pada lubang tanamācampurkan tanah mineral dengan tanah gambut pada lubang tanam bibit. Manajemen Air Manajemen air agar tidak terjadi genangan maupun kekurangan air merupakan kunci berikutnya untuk menjaga produksi kelapa sawit optimal. Hal ini perlu dipertimbangkan dan direncanakan dengan sangat baik mengingat tanah gambut sebagian besar berada di kawasan rendah yang rawan banjir saat musim hujan dan rentang mengalami kekeringan saat musim kemarau. Tanah gambut pada dasarnya mempunyai kapilaritas yang besar. Hal inilah yang menjadi penyebab gambut pun cepat mengalami kekeringan dan air tanah menjadi sulit naik ke atas hingga mencapai permukaan tanah. Guna menanggulanginya, pengaturan kedalaman muka air pun menjadi kuncinya. Mempertahankan ketinggian muka air tanah pada saluran drainase sekitar 60 cm akan membantu kelapa sawit tetap memperoleh air sepanjang tahun. Selain itu, memasang pintu-pintu air di ujung saluran drainase juga penting untuk mengatur ketinggian muka air pada saluran. Pintu air akan dibuka saat musim hujan dan pintu air akan ditutup saat musim kemarau. Pemupukan Tanah gambut memiliki unsur hara yang relatif minim. Maka dari itu, perlu dilakukan penambahan unsur hara baik makro maupun mikro agar menjaga asupan kelapa sawit untuk tumbuh dan berproduksi tetap berjalan. Beberapa pupuk yang penting untuk diberikan antara lain kalium, nitrogen, magnesium, dan boron. Komposisi pupuk yang diberikan pun disesuaikan dengan kondisi dan umur tanaman. Seperti contoh, kelapa sawit yang belum menghasilkan buah dapat diberi lebih banyak nitrogen. Jika tanaman sudah mulai berbuah, maka pemberian pupuk K dan P bisa dilakukan dengan jumlah lebih banyak. Pupuk boron juga penting diberikan mengingat gambut juga minim unsur mikro. Tak terkecuali saat pembibitan, bahan humat bisa ditambahkan dengan cara disemprot pada tanah di sekitar tanaman. Hal ini akan membantu merangsang percepatan pertumbuhan tanaman karena bahan humat mengandung hormon yang mendukung pertumbuhan. Pemilihan Varietas Memilih varietas yang tepat dengan kondisi media tanam merupakan elemen penting yang kerap diabaikan. Agar tanah tetap dapat kokoh menopang pokok pohon, maka pilihlah varietas kelapa sawit yang mempunyai batang tanaman lebih pendek. Tanah gambut merupakan jenis tanah yang kerap diabaikan karena kondisinya yang dinilai kurang layak untuk dijadikan sebagai lahan budidaya. Padahal, ada kemungkinan tanah dengan sebaran yang sangat luas ini dapat dikembangkan menjadi peluang bisnis yang menghasilkan keuntungan berlimpah seperti kelapa sawit. Tentunya, membuka perkebunan kelapa sawit di lahan gambut memerlukan beberapa perlakuan khusus. Pengelolaannya pun perlu dilakukan secara profesional sesuai dengan aturan dan standar yang telah ditetapkan sehingga meminimalkan berbagai risiko baik dari kaitannya dengan ekosistem atau lingkungan sekitar hingga kegagalan ekspor. Baca juga Jenis Tanah yang sangat cocok untuk Kelapa Sawit Mutu Institute menyediakan fasilitas pelatihan dan sertifikasi terkait industri kelapa sawit seperti ISPO. Selain itu, kami juga menyediakan pelatihan sertifikasi terkait keselamatan dan kesehatan kerja K3 guna mendukung tercapainya lingkungan dan operasional kerja yang ideal, aman, dan nyaman sesuai prosedur. Ingin mengikuti Pelatihan/Training? Belum dapat Lembaga Pelatihan yang terpercaya? Segera hubungi kami melalui info atau 081918800013. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Institute sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Institute di mutu_institute untuk update pelatihan lainnya. Post Views 297
29 Mei 2021 K Andy. H. Nst Gambar Oleh Dalam perkebunan kelapa sawit salah satu faktor untuk mendapatkan produksi maksimal adalah pemilihan benih / bibit tanaman. Disamping perawatan dan pemupukan, pemilihan bibit sawit terbaik wajib diperhitungkan karena tanaman kelapa sawit memiliki usia produksi yang cukup panjang. Layaknya berinvestasi, bibit unggul berkualitas merupakan faktor utama yang sangat krusial untuk masa yang akan datang. Usia tanam yang panjang sampai 20 tahun memerlukan bibit yang resisten terhadap hama penyakit, produksi buah kelapa sawit besar janjangan besar, dan rendemen minyak tinggi diatas 22%. Bibit Sawit Bersertifikat Berikut ini beberapa jenis bibit kelapa sawit unggulan untuk perkebunan kami rangkum dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit IOPRI Daftar isi Varietas Dumpy Varietas Turunan SP540 Varietas DxP Simalungun Varietas DxP AVROS Varietas DxP 540 NG Varietas Turunan Yangambi Varietas DxP PPKS 239 Varietas DxP PPKS 718 Varietas DxP Langkat Varietas Dumpy Varietas Dy P Sungai Pancur 1 atau lebih dikenal sebagai varietas Dumpy merupakan varietas kelapa sawit dengan keunggulan spesifik laju pertumbuhan meninggi lambat 40-55 cm per tahun dan rerata bobot tandan yang tinggi. Dengan karakter pertumbuhan yang lambat, varietas Dumpy mampu mencapai umur produksi hingga 30 tahun, lebih lama dari varietas lain. Selain pertumbuhan meninggi yang lambat, Dumpy juga memiliki keragaan batang yang relatif besar sehingga cocok ditanam di lahan pasang surut untuk mengurangi potensi rebah. Varietas Dumpy merupakan hasil persilangan antara Dura Dumpy dan Pisifera turunan SP540. Dura Dumpy merupakan mutan dari Dura Deli yang diintroduksi dari Elmina, Malaysia dan hanya dimiliki oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS. Varietas Dy x P SP1 dirilis pada tahun 1984 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 384/Kpts/ Varietas Turunan SP540 Varietas - varietas kelapa sawit yang termasuk kedalam kelompok SP540 dihasilkan dari tetua pisifera keturunan SP540 murni yang hanya dimiliki oleh PPKS yang disilangkan dengan tetua dura Deli terbaik. Varietas tersebut antara lain PPKS 540, Simalungun, AVROS, dan DXP 540 NG. Karakter unggulan dari kelompok ini adalah quick starter dan persentase mesokarp per buah yang relatif tinggi dibandingkan varietas lain serta produktivitasnya yang baik. Varietas PPKS DxP 540 Dengan adanya adaptasi yang cukup luas, varietas ini dapat ditanam di berbagai tipe lahan kelapa sawit. Varietas DxP PPKS 540 merupakan varietas yang dihasilkan dari persilangan antara Dura Deli lini PA 131 D self / TI 221 D x GB 30 D dengan tetua pisifera keturunan SP540T murni. Karakter unggulan dari varietas ini adalah quick starter dan persentase mesokarp per buah yang sangat tinggi 88 ā 90%. Potensi produksi CPO dari varietas ini mencapai 8-9 ton/ha/tahun. Dengan daya adaptasi yang luas, varietas ini dapat ditanam di berbagai tipe lahan mulai dari areal datar hingga bergelombang. Varietas DxP PPKS 540 hasil pemuliaan PPKS ini dirilis pada tahun 2-7 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 371/Kpts/ Varietas DxP Simalungun Varietas DxP Simalungun merupakan hasil perbaikan dan rekombinasi dari tetua-tetua terbaik pada program pemuliaan Reciprocal Recurrent Selection RRS siklus pertama. Sebagai material induk digunakan dura-dura Deli terbaik, sedangkan untuk tetua bapak, digunakan pisifera keturunan SP 540 murni. Varietasi DxP Simalungun dirilis pada 14 Februari 2003 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 137/Kpts/TP/240/2/2003 Varietas DxP AVROS DxP AVROS merupakan varietas hasil seleksi awal pada program pemuliaan di PPKS. Varietas ini dirilis pada 25 April 1985 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 315/Kpts/ Varietas DxP AVROS menjadi material bahan tanaman yang digunakan dalam pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia. Varietas ini dirakit dari Dura Deli yang disilangkan dengan Pisifera turunan SP540T. Varietas DxP 540 NG Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS telah melakukan rangkaian penelitian sejak 2009 untuk mengidentifikasi dan mengkonstruksi bahan tanaman yang memiliki tingkat produktivitas minyak yang tinggi sekaligus memiliki sifat ketahanan terhadap Ganoderma. Penelitian tersebut meliputi identifikasi populasi yang memiliki sumber ketahanan, analisis silsilah, mating design, crossing plan, uji di pembibitan dan analisis DNA. Berdasarkan hasil observasi lapangan pada koleksi plasma nutfah dan pengujian projeni, telah teridentifikasi material-material genetik milik PPKS yang memiliki ketahanan terhadap Ganoderma. Tetua varietas DxP komersial PPKS yang merupakan keturunan SP540T merupakan salah satu material genetik yang memiliki tingkat ketahanan tinggi terhadap Ganoderma di lapangan. Dari hasil uji pembibitan telah terseleksi 43 akan terus bertambah sesuai hasil skrining pembibitan persilangan yang memiliki nilai indeks kejadian penyakit kurang dari 70 dan kurang dari inilai indeks persilangan kontrol tahan, sehingga ditetapkan sebagai persilangan yang memiliki sifat moderat tahan terhadap Ganoderma. Persilangan yang menunjukkan sifat ketahanan selanjutnya ditetapan sebagai varietas moderat tahan Ganoderma dan diberi nama DxP 540 NG. Frasa 'NG' sendiri memiliki arti New Generation for Ganoderma. Selain memiliki sifat moderat tahan terhadap Ganoderma, varietas DxP 540 NG juga memiliki karakter produksi TBS dan produksi minyak yang sangat baik. Pada umur 6 tahun, varietas ini dapat menghasilkan 35 ton TBS/ha/tahun dengan tingkat rendemen minyak 26,5 ā 27,4%. Tingkat rendemen yang tinggi disebabkan kandungan mesokarp/buah yang tinggi, yakni 84,5 ā 87,5% Varietas Turunan Yangambi Yangambi merupakan populasi kelapa sawit asal Afrika, tepatnya dari Kongo. Populasi ini banyak digunakan sebagai tetua pisifera oleh produsen benih unggul di seluruh dunia. Varietas kelapa sawit PPKS yang dihasilkan dari populasi ini adalah DxP Yangambi, DxP PPKS 239, dan DxP PPKS 718. Secara umum, populasi ini memiliki keunggulan pada bobot tandan yang relatif besar. Varietas DxP PPKS 239 misalnya, selain memiliki tandan yang relatif besar, juga memiliki potensi produksi CPO dan PKO yang tinggi sehingga cocok dikembangkan untuk industri pangan dan non pangan. DxP Yangambi merupakan salah satu generasi pertama dari beberapa varietas kelapa sawit yang dihasilkan PPKS pada periode 1980. Varietas DxP Yangambi juga memiliki potensi produksi CPO dan PKO yang tinggi 8,8 ton/ha/tahun. Petani umumnya menyukai DxP Yangambi karena rerata bobot tandan yang tinggi. Varietas DxP Yangambi dirilis pada tahun 1985 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 316/Kpts/ Varietas DxP PPKS 239 DxP PPKS 239 merupakan varietas kelapa sawit yang dirilis pada 17 Mei 2010 sesuai SK Menteri Pertanian No. 1883/Kpsts/ Varietas ini merupakan hasil persilangan khusus antara dura turunan DA128D x LM270D dengan pisifera turunan LM239T self, dan memiliki keunggulan dalam produksi CPO dan PKO high CPO, high PKO. DxP PPKS 239 mampu menghasilkan TBS yang tinggi, baik pada usia muda maupun dewasa. Didukung oleh karakter rendemen minyak yang tinggi, varietas DxP PPKS 239 dapat menghasilkan 8,4 ton CPO/ha/tahun. Selain itu, varietas ini juga dapat menghasilkan PKO 0,7 ā 0,9 ton/ha/tahun. Dengan mempertimbangkan tingkat produksi CPO dan PKO yang tinggi, varietas DxP PPKS 239 dapat menjadi alternatif bagi pekebun yang ingin mendapatkan total economic value yang lebih tinggi dari kedua jenis minyak tersebut. Varietas DxP PPKS 718 DxP PPKS 718 merupakan varietas turunan Yangambi yang memiliki karakter bobot tandan yang besar big bunch, 10% lebih tinggi dari rerata bobot tandan umumnya. Rerata bobot tandan varietas pada umur 6 ā 9 tahun sebesar 22,8 kg/tandan, dan potensi produksi TBS sebesar 32 ton/ha/tahun. Varietas ini merupakan hasil persilangan spesifik antara Dura DA115D self x LM718T self. Dirilis pada tahun 2007 sesuai SK Menteri Pertanian No. 372/Kpts/ Varietas DxP Langkat DxP Langkat merupakan varietas pertama yang dirakit PPKS dari hasil rekombinasi tetua-tetua terbaik beberapa populasi pisifera. Tetua pisifera hasil rekombinasi antara pisifera SP540, Yangambi dan Marihat, disilangkan denga Dura Deli terbaik menghasilkan varietas dengan karakter unggul pelepah yang relatif pendek compact palm dan potensi CPO hingga 8,3 ton/ha/tahun. Selain cocok ditanam di areal bergelombang dan berbukit, varietas ini jga dapat mulai berbuah pada umur 22 bulan setelah tanam. Varietas DxP Langkat dirilis pada tahun 2003 berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 136/Kpts/
Pinang Pinang [1] atau nangpi ( Areca catechu) ( bahasa Inggris: Betel palm) adalah salah satu jenis tumbuhan monokotil yang tergolong palem-paleman. Pohon pinang masuk ke dalam famili Arecaceae pada ordo Arecales. Pohon ini merupakan salah satu tanaman dengan nilai ekonomi dan potensi yang cukup tinggi. Tanaman yang memiliki batang lurus dan Table Of Content [ Close ] Akasia Dikenal Sebagai Pohon Tanah Gambut Sangat Dalam Dan Kedalamannya Bisa Mencapai 10 Untuk Menanam Sawit Dilahan Gambut Diperlukan Beberapa Tips Agar Nantinya Dalam Budidaya Sawit Pada Tanaman Yang Cocok Di Budidayakan Di Lahan Di Indonesia, Banyak Sekali Wilayah Yang Memiliki Jenis Lahan Gambut Dan Kerap Digunakan Oleh Petani Bibit Sawit Yang Cocok Untuk Lahan Gambut. Sebab lahan ini dikisarkan dapat menyimpan lebih dari 600 gt karbon. Sebab lahan ini dikisarkan dapat menyimpan lebih dari 600 gt Yg Cocok Untuk Tanah Gambut Berbagi Tanam from karena itu, ini menjadi waktu yang pas untuk menanam Dampak buruk dari pemakaian pupuk kimia yang berkepanjangan mengakibatkan struktur tanah padat dan keras tidak gembur lagi tanah tidak mampu menyerap air sehingga ph tanah menjadi asam. Tanaman kelapa sawit paling baik ditanam pada lahan gambut yang tipis yaitu ketebalannya kurang dari 50 Dikenal Sebagai Pohon lahan gambutnya lebih dari 50 cm, maka gambut perlu dipadatkan agar. Sementara pjb ubjom pltu pulang pisau akan menyediakan berbagai bibit pohon untuk ditanam di lahan seluas lima hektare. Cara memilih bibit unggul untuk tanaman kelapa Gambut Sangat Dalam Dan Kedalamannya Bisa Mencapai 10 buruk dari pemakaian pupuk kimia yang berkepanjangan mengakibatkan struktur tanah padat dan keras tidak gembur lagi tanah tidak mampu menyerap air sehingga ph tanah menjadi asam. Untuk luasan itu, kami perkirakan akan ada bibit yang akan ditanam, kata andi, usai pelaksanaan penanaman pohon di kawasan btns yang berbatasan langsung dengan kawasan eks transmigrasi di kota palangka raya itu. Berikut ini beberapa jenis bibit kelapa sawit unggulan untuk perkebunan kami rangkum dari pusat penelitian kelapa sawit iopri daftar Menanam Sawit Dilahan Gambut Diperlukan Beberapa Tips Agar Nantinya Dalam Budidaya Sawit Pada sawit memiliki kemampuan untuk menyerap karbon co2, sehingga jika tanaman ini dibudidayakan pada lahan gambut, maka ekosistem lingkungan dan kelestarian alam tetap terjaga. Hal yang paling penting dan perlu diingat adalah lokasi yang akan digunakan tidak bertentangan dengan peraturan dan layak dijadikan tempat usaha. Aplikasi edit video yang digunakan untuk Yang Cocok Di Budidayakan Di Lahan lagi untuk tanaman kelapa sawit yang manakah masih tetap berumur kurang dari 3 tahun. Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan tata cara dalam pemupukan sawit pada lahan gambut Apabila lahan dalam kondisi kering, hal ini sayangnya membuat lahan gambut mudah Indonesia, Banyak Sekali Wilayah Yang Memiliki Jenis Lahan Gambut Dan Kerap Digunakan Oleh Petani lahan gambut ini juga digunakan atau diterapkan oleh perusahaan kelapa sawit. Dataran rendah seperti muara dan pantai bisa menjadi pertumbuha kelapa sawit. Membudidayakan jenis tanaman palem ini pada areal gambut perlu pertimbangan dan harus dipastikan lahan sesuai untuk budidaya kelapa sawit. bibit jenis sawit yang Jikasudah berwarna oranye, buah mulai rontok dan berjatuhan (buah leles) (Catantora, 2012). e. Biji. Setiap jenis kelapa sawit memiliki ukuran dan bobot biji yang berbeda. Biji dura afrika panjangnya 2-3 cm dan bobot rata-rata mencapai 4 gram, sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji.BibitKaret Klonal dalam Polybag Cocok untuk Lahan Bekas Hutan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol .27, No.6 Indriyani, L.W. 2011. Uji Aktivitas Imunomodulator Ekstrak N-heksana Daun Sirih Merah (Piper crocatum Lamk) Terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag dan Proliferasi Sel Limfosit Tikus yang Diinduksi Vaksin
Sponsors Link Lahan gambut merupakan lahan yang memiliki kondisi tanah jenuh air serta terbentuk dari endapan yang dapat berasal dari penumpukkan residu jaringan tumbuhan dari masa lampau yang kemudian melapuk. Lahan gambut menjadi ekosistem penyimpanan serta penyerap karbon yang sangat penting. Sebab lahan ini dikisarkan dapat menyimpan lebih dari 600 Gt karbon. Apabila lahan dalam kondisi kering, hal ini sayangnya membuat lahan gambut mudah terbakar. Namun pada saat yang bersamaan, diatas lahan gambut inilah jutaan petani dapat melangsungkan hidup. Lahan gambut memiliki ciri khas. Diantara ciri tersebut adalah sebagai berikut Kondisi tanah basah dan umunya terdapat di lokasi lahan yang gambut memiliki warna yang cukup dalam tanah gambut, terdapat kandungan asam yang tinggi sehingga tanah ini tidak cukup mudah untuk digunakan sebagai media bercocok ini tergolong kepada tanah yang kurang ini banyak terbentuk di area rawa, serta memiliki tekstur tanah yang lunak dan besar tanah gambut masih memiliki kondisi yang rimbun pepohonan dan juga menjadi habitat tumbuhan serta hewan yang langka. Hutan yang masuk ke dalam lahan gambut cenderung menyimpan karbon dalam jumlah yang besar. Hal ini menyebabkan karbon menjadi tersimpan dengan baik, mulai dari permukaan sampai mencapai ke dalam tanah hingga menembus kedalaman mencapai lebih dari 10 meter. Peranan tanah gambut dalam bidang hidrologi sangatlah penting. Lahan gambut dapat menjadi pengendali banjir ketika musim penghujan datang serta menyimpan cadangan air pada saat musim kemarau juga pengaruh radiasi terhadap tanamancontoh tumbuhan fitoremediasicara tumbuhan melindungi diriLahan gambut sendiri terbentuk dari proses dekomposisi vegetasi yang tidak sempurna, yakni berasal dari sisa-sisa pohon, rerumputan dan juga lumut. Akan tetapi dekomposisi hewan yang telah mati dan menjasi lapuk ataupun belum lapuk ternyata juga dapat menjadi penyebab terbentuknya tanah gambut. Namun dengan syarat, tanah tersebut berada di dalam kondisi lingkungan yang basah. Sebab, kondisi anaerob pada tanah gambut memiliki jumlah organisme pengurai yang sedikit. Tanah gambut sendiri terbagi menjadi dua macam, yakniGambut topogen. Gambut topogen merupakan jenis tanah gambut yang posisinya berada di atas tanah mineral yang terletak di dasar perairan. Karena lokasinya berada di dasar perairan, maka jenis tanah ini dapat mengendap dan juga menumpuk pada dasar perairan. Lama-lama daerah tersebut akan terpengaruh oleh tanah ini. Namun tumbuhan masih dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik di dalam tanah ombrogen. Tanah gambut ombrogen terkadang dianggap juga sebagai tanah gambut sekunder. Sebab tanah ini merupakan tanah gambut yang berkembang di bagian atas tanah gambut topogen. Sehingga tanah ini menutupi lapisan tanah gambut topogen dan tebalnya dapat melebihi permukaan danau. Peranan air hujan pada tanah ini adalah sebagai pembersih lapisan tanah sehingga tanah gambut ombrogen menjadi miskin zat yang sudah disinggung sebelumnya, menanam tanaman pada tanah atau lahan gambut bukanlah sesuatu hal yang mudah. Tidak semua jenis tanaman akan cocok pada kondisi tanah ini. Namun terdapat beberapa jenis tanaman yang cocok untuk lahan gambut. Tanaman tersebut diantaranya adalah sebagai berikut Tanaman Sawit Sawit atau kelapa sawit termasuk ke dalam tumbuhan industri penghasil minyak. Maka dari itu, apabila dilihat dari segi industri, perkebunan kelapa sawit sangatlah menguntungkan. Tidak jarang pula ditemukan hutan-hutan yang kemudian di konversi menjadi lahan sawit. Tanaman ini berbentuk sebuah pohon yang ketinggiannya dapat mencapai 24 meter. Meskipun memiliki akar serabut, namun pohon ini dapat berdiri tegap dan kokoh. Sawit memiliki daun berwarna hijau tua dan penampilannya hampir menyerupai tanaman AkasiaAkasia merupakan jenis tanaman yang temukan di Australia, lalu menyebar ke berbagai daerah tropis lainnya serta negara-negara beriklim sedang seperti Eropa, Asia Selatan dan juga Amerika. Nama Akasia berasal dari kata akis, dari Bahasa Yunani yang memiliki arti duri. Tanaman ini bisa tumbuh dengan cepat dan juga memiliki ketahanan terhadap kondisi lingkungan dan KaretKaret atau Hevea brasiliensis ini merupakan tanaman berbatang lurus yang berasal dari Brazil. Tanaman karet mulai dibudidayakan sekitar tahun 1876 di Indonesia, Malaysia dan juga Singapura. Jenis tanaman ini cukup baik untuk dibudidayakan pada kondisi lahan kering serta lahan yang juga perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhancontoh tanaman hidroponik sederhanaPohon RaminKayu ramin berasal dari pohon bergenus Gonystylus yang banyak tumbuh di daerah rawa gambut. Diperkiran terdapai sekitar sepulih jenis pohon Ramin yang tersebar di Meranti Pohon meranti atau Shorea sp, merupakan pohon yang dapat memiliki bunga dan buah secara bersamaan. Pada saat musim tumbuh tiba, hal ini sangat menguntungkan pengusaha karena bahan bibit dapat langsung beberapa penjabaran dari tanaman apa yang cocok di tanah gambut yang dapat Anda ketahui. Semoga bermanfaat! Sponsors Link BantahBakar Hutan Papua untuk Sawit, Korindo: Kabar Bohong yang Sengaja Diulang-ulang ; Lahan tersebut yang berada di areal PT Tunas Sawa Erma Blok E sesuai dengan perjanjian dan jumlah yang telah disepakati bersama, termasuk dengan Petrus Kinggo yang menjadi narasumber di pemberitaan tersebut.December 11, 2016 Kebun sawit selain memberi manfaat ekonomi dan meningkatkan biomas lahan gambut juga ternyata merupakan tanaman yang paling realistis untuk lahan gambut Para LSM dan sebagian pakar secara tendensius āmengkambinghitamkanā bahwa pemanfaatan lahan gambut untuk kegiatan pertanian/perkebunan/HTI adalah penyebab dari kebakaran. Kebakaran memang terjadi, baik pada lahan gambut budidaya maupun pada areal gambut di hutan lindung/hutan konservasi. Oleh karena itu tuduhan tersebut selain tidak semuanya benar, juga tidak banyak gunanya. Areal gambut terdiri dari lahan gambut untuk budidaya dan untuk hutan lindung. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, lahan gambut untuk budidaya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian/perkebunan baik oleh petani maupun oleh perusahaan. Jadi, pemanfaatan lahan gambut budidaya untuk pertanian/perkebunan tidak melanggar hukum. Dari luas gambut dunia hanya sekitar 20 persen berupa hutan gambut. Sebagian besar yakni 80 persen dimanfaatkan untuk kegitan pertanian dan kegiatan lainnya Wet International, 2008; Strack, 2008. Penyebaran pertanian gambut global sekitar 39 persen berada di kawasan Amerika, Asia 44 persen, Eropa 11 persen dan sisanya di kawasan lain. Negara terbesar yang memanfaatkan gambut untuk pertanian adalah Rusia 130 juta hektar, disusul Kanada 97 juta hektar dan Amerika Serikat 12 juta hektar. Dengan data pemanfaatan gambut tersebut, tidak ada yang salah jika selama ini pemerintah memberikan izin pemanfaatan lahan gambut untuk kegiatan pertanian. Kedepan juga, pemerintah tidak perlu ragu-ragu untuk melanjutkan kebijakan pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian. Lantas tanaman apa yang paling realistis untuk lahan gambut? Sampai saat ini fakta emperis menunjukkan bahwa kebun sawitlah yang paling realistis dikembangkan di lahan gambut. Bukti emperisnya dapat dilihat di Pesisir Timur Sumatera Utara dimana ratusan ribu hektar kebun sawit di lahan gambut telah dikembangkan petani dan korporasi sejak 100 tahun lalu sampai saat ini. Juga di Malaysia ada jutaan hektar kebun sawit gambut yang telah berkembang. Lagi pula kebun sawit di lahan gambut sudah lebih dari 75 tahun dibudidayakan di Indonesia. Kebun sawit gambut di Pesisir Timur Sumatera Utara dan Malaysia misalnya selain telah berlangsung 50-100 tahun, juga tidak pernah terbakar, dan memiliki tata kelola yang relatif lebih baik. Petani sawit gambut di daerah tersebut bahkan sudah memasuki generasi kedua atau ketiga dan menghasilkan banyak sarjana dari pendapatan sawit. Karena itu, sulit untuk tidak mengatakan bahwa kebun sawit gambut tersebut tidak berkelanjutan sustainable baik secara sosial, ekonomi maupun lingkungan. Di daerah lain seperti daerah lahan gambut Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan Kalimantan juga sedang berkembang kebun sawit gambut baik oleh petani maupun korporasi. Itu adalah fakta pilihan rasionalitas dan belajar dari kebun sawit gambut Pesisir Timur Sumatera Utara maupun Malaysia. Berbagai penelitian Subiham, 2013 mengungkap bahwa kebun sawit dilahan gambut meningkatkan biomas lahan gambut. Masalahnya selama ini teknologi budidaya di lahan gambut belum sepenuhnya ramah lahan gambut. Selain itu pengelolaan tata air lahan gambut budidaya juga belum sepenuhnya dilakukan dalam satu kesatuan hidrologis. Kedua hal tersebut telah membuat lahan gambut budidaya belum terkelola secara berkelanjutan. Kehadiran pertanian termasuk kebun sawit dilahan gambut juga sebagai bagian dari restorasi gambut. Selain memberi manfaat ekonomi, juga dapat bekontribusi dalam menyumbang penambahan biomas gambut secara berkesinambungan. Source Halaman dilihat 1808 Continue Reading.